• Beranda
  • Berita
  • Bank Mandiri akan tambah 10 cabang di era digital

Bank Mandiri akan tambah 10 cabang di era digital

27 Februari 2019 14:51 WIB
Bank Mandiri akan tambah 10 cabang di era digital
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Herry Gunardi (kedua dari kanan) dalam Dies Natalis Emas ke-50 Perbanas Institute di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri (Persero) mengaku tidak akan menghentikan ekspansi jaringan cabang meskipun perseroan juga harus merogoh kocek besar untuk menumbuhkan layanan perbankan digital, salah satunya demi meningkatkan kontribusi pendapatan berbasis komisi.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi di Dies Natalis Emas ke-50 Perbanas Institute, di Jakarta, Rabu, mengatakan perseroan akan menambah minimal 10 kantor cabang tahun ini. Dia menegaskan perseroan tidak memiliki rencana untuk menghentikan pembukaan jaringan cabang.

"Kami masih ingin meningkatkan produktivitas kantor cabang, Artinya kantor cabang yang di bawah akan ditingkatkan. Tahun ini kita akan tambah 10 cabang," ujar Hery.

Saat ini, Mandiri memiliki 4.607 jaringan kantor, meliputi 2.632 cabang dan 1.975 jaringan mikro.
 
Namun, Hery membenarkan Mandiri juga akan "jor-joran" untuk ekspansi perbankan digital tahun ini. Beberapa rencana untuk menumbuhkan perbankan digital itu antara lain pembukaan rekening perbankan melalui aplikasi atau laman daring dan pembukaan kredit digital.

Untuk layanan pembukaan rekening melalui jaringan digital, Hery mengatakan Mandiri akan memfasilitasi hal itu melalui pengembangan situs Mandiri Online. Saat ini, pihaknya sedang mematangkan proses "know your customer/KYC" kepada nasabah jika ingin membuka rekening melalui laman digital.

"Verifikasi untuk pembukaan rekening ini, kami juga akan menggunakan panggilan telepon video (video call) untuk mengetahui nasabah (know your customer)," ujar Hery.

Sedangkan untuk permohonan kredit dari Bank Mandiri melalui ranah digital akan difasilitasi oleh dua perusahaan situs perbelanjaan daring (e-commerce), yakni Tokopedia dan Bukalapak. Masyarakat, kata Hery, dapat mengajukan kredit melalui dua situs "e-commerce" itu dengan plafon maksimal Rp500 juta.

Layanan pembukaan rekening dan permohonan melalui ranah digital ini ditargetkan dapat meluncur pada tahun ini.

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019