Volvo Polestar 2 dan Tesla Model 3 punya kesamaan dalam menawarkan harga jual yang lebih terjangkau ketimbang mobil listrik buatan pabrikan otomotif lain. Keduanya berupaya merebut pelanggan dengan jumlah besar sehingga berani menawarkan produk dengan harga yang lebih miring.
Polestar hadir saat Tesla menggenjot produksi Model 3 untuk memenuhi pasar Eropa dan China, yang didukung adanya subsisi untuk kepemilikan mobil ramah lingkungan.
Pimpinan Polestar, Thomas Ingenlath mengatakan kepada Reuters, menargetkan penjualan 50ribu unit Polestar 2 dalam 2-3 tahun setelah pengiriman pertama yang di mulai pada paruh pertama 2020.
Kendati demikian, kapasitas produksi pabrik perusahaan itu akan ditentukan berdasarkan kondisi pasar, atau seberapa banyak permintaan yang datang untuk mobil listrik itu.
"Jika pasar berkembang dengan baik, saya tidak berpikir volume produksi akan menjadi batasan. Ini lebih tergantung pada bagaimana mobil ini menggema di pasar, bagaimana pasar berkembang dan bagaimana tarif berkembang," katanya, dilansir Reuters, Rabu (27/2).
Raksasa otomotif Jerman, termasuk Volkswagen, Mercedes-Benz hingga BMW akan memulai pengiriman mobil listrik kelas mewah, setelah diperkenalkan pada tahun lalu.
Polestar 2 merupakan kendaraan pertama dari lima mobil listrik yang dijanjikan Volvo Cars. Mobil itu tersedia secara online untuk pasar China, Amerika Serikat dan Kanada, serta enam negara di Eropa.
Baca juga: Volvo kenalkan mobil segala musim
Baca juga: Tesla dapat lampu hijau kirimkan Model 3 ke Eropa
Baca juga: Tesla desak pembebasan tarif untuk "otak mobil" buatan China
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019