"Saat ini jembatan Kayu Besi tidak bisa lagi digunakan, sehingga dapat mengganggu ekonomi masyarakat desa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, banjir di Desa Kayu Besi akibat curah hujan yang tinggi sehingga air dengan ketinggian satu meter lebih merendam dan merusak rumah warga, sekolah, fasilitas umum, dan lainnya.
"Kita siap menyalurkan jembatan bailey, agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu pascabanjir ini," ujar dia.
Oleh karena itu, BPBD setempat akan segera berkoordinasi dengan kepala desa setempat dan Pemkab Bangka, untuk memastikan apakah mereka membutuhkan bantuan jembatan bailey tersebut atau tidak.
"Ini kewenangan kabupaten untuk mengajukan pengadaan jembatan rusak ini. Apabila kabupaten tidak memiliki anggaran untuk jembatan ini maka mereka bisa mengajukan bantuan ke provinsi," kata dia.
Dia menjelaskan putusnya jembatan itu dapat mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat, karena mereka tidak bisa memasarkan hasil pertanian, perkebunan atau membeli berbagai kebutuhan pokok ke kota.
"Jembatan ini terputus maka otomatis menghambat distribusi barang dan lalu lintas di desa itu," kata dia.
Baca juga: BPBD evakuasi ratusan korban banjir di Desa Kayu Besi
Baca juga: 14 desa di Babel siaga banjir
Pewarta: Aprionis
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019