Gunung Merapi alami tiga kali gempa guguran

28 Februari 2019 13:58 WIB
Gunung Merapi alami tiga kali gempa guguran
Aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2019). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi guguran awan panas kecil kearah Kali Gendol dengan jarak 500 m. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/ama.
Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi mengalami tiga kali gempa guguran pada Kamis pagi.

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyebut sejak pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik, terekam 3 kali gempa guguran dengan durasi 36-72 detik.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang pada Kamis pagi, dilaporkan bahwa visual gunung teraktif di Indonesia itu tampak.

Angin di gunung tersebut bertiup tenang dengan suhu udara mencapai 21,5 derajat Celcius dengan kelembapan udara 88 persen RH dan tekanan udara hingga 916,8 hpa.

Status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Warga di kawasan itu juga diminta mewaspadai bahaya lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi lima kali luncurkan guguran lava
Baca juga: Gunung Merapi alami sembilan kali guguran lava pijar

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019