Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian bersama importir menanam bawang putih dengan luas hingga 575 hektare di Solok, Sumatra Barat, untuk mengejar target swasembada bawang putih pada 2021.Kami optimistis Solok akan menjadi sentra bawang putih dalam waktu tiga tahun ke depan, setelah Lombok Timur dan Temanggung
Dirjen Hortikultura Suwandi saat tanam perdana bawang putih di Nagari Air Dingin, Kecamatan Lembah Gimanti, Kabupaten Solok, mengatakan Solok menjadi lokasi yang potensial dan prospektif untuk dikembangkan menjadi sentra bawang putih nasional. Hal itu karena Kecamatan Lembah Gumanti dan Lembang Jaya, Solok memiliki ketinggian di atas 1.000 mdpl yang dinilai cocok untuk ditanam bawang putih.
"Kami optimistis Solok akan menjadi sentra bawang putih dalam waktu tiga tahun ke depan, setelah Lombok Timur dan Temanggung," kata Suwandi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pada tahun 2019 ini, Kementerian Pertanian berencana menanam bawang putih di 110 kabupaten guna mengejar target luas tanam mencapai 100.000 hektare hingga 2021. Pada 2018, Kementan bersama para importir bawang putih telah menanam 10.000 hektare.
Ada pun seluruh bawang putih yang ditanam nantinya setelah panen akan diproses untuk dijadikan benih, kemudian ditanam lagi tiga sampai 4 kali lipat pada tahun berikutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Chandra, mengatakan dari potensi lahan total seluas 27.500 hektar. Wilayah selain Solok yang potensial adalah 11.000 hektare di Agam, 3.000 hektare di Tanah Datar dan 500 hektar di Solok Selatan.
"Jika pada 2015 kita sudah tanam 50 hektare di Solok, pada 2019 ini direncanakan tanam 575 hektare naik 1.050 persen dari 2018," kata Chandra.
Luas tanam 2019 seluas 575 hektar ini terdiri dari program wajib tanam importir 250 hektare dari 5 perusahaan dan 375 hektare dari APBN. Hasil panen 50 hektare dari tanam 2018 seluruhnya diproses dijadikan benih untuk 200 hektar tanam dan kekurangan benih diambil dari benih lokal daerah lain.
"Nantinya hasil panen 575 hektar ini akan diproses dan dijadikan benih untuk ditanam lagi pada 2020 dengan target 2.000 hektare dan panennya dijadikan benih lagi untuk ditanam 2021 dengan target 6.000 hektare," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Solok, Admaison menerangkan tidak ada kendala menanam bawang putih karena lahan tersedia luas dan air tercukupi, namun untuk mempercepat tanam diperlukan cultivator mesin pengolah tanam.
"Tahun 2018 kemarin berhasil tanam dan panen bawang putih 50 hektare, hasilnya 16-24 ton per hektare. Produksinya tinggi karena tanah subur dan iklimnya cocok. Hasil panen ini siap diproses dijadikan benih lagi," katanya.
Baca juga: Bawang merah dan putih berpotensi cegah kanker kolorektal
Baca juga: Kementan: realisasi tanam bawang putih di Banyuwangi menggeliat
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019