Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pariwisata berbasis digital merupakan instrumen yang baik untuk menarik minat kunjungan dan memobilisasi wisatawan milenial.Lifestyle sudah berubah, lebih banyak orang yang suka memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Efektivitasnya pun mencapai 4 kali lipat dibanding cara konvensional
Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengingatkan pentingnya peran media digital bagi keberlangsungan pariwisata terlebih, aktivitas pariwisata yang berjalan kini banyak dilakukan oleh anak muda dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Selain itu, segmen pasar kaum milenial sangat penting karena kehadiran mereka di sosial media berpengaruh besar bagi pariwisata," katanya.
Maka, ia menekankan, kesiapan pariwisata berbasis digital pun harus dilakukan secara serius untuk menarik minat kunjungan wisatawan kaum milenial.
"Kaum milenial ini punya kebiasaan baru. Mereka suka untuk berkunjung ke lokasi yang belum pernah didatangi. Kalau makan, makanannya di foto dulu, lalu semua kegiatan mereka di posting di sosial medianya," jelas Menpar.
Menpar melanjutkan, sebanyak 70 persen kegiatan pariwisata yang berjalan saat ini berbasis digital.
"Lifestyle sudah berubah, lebih banyak orang yang suka memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Efektivitasnya pun mencapai 4 kali lipat dibanding cara konvensional," katanya.
Lebih lanjut, dijelaskan Menpar, keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan
pariwisata dunia digital ini. Kalau menurut bahasa anak muda adalah destinasi yang 'instagramable',” ungkapnya.
Saat ini ada banyak perusahaan travel agent besar yang sedang merajai dunia pariwisata dan keduanya berbasis digital. Nilai atau value perusahaan terbesar saat ini dipegang oleh Traveloka yang mencapai Rp300 miliar. "Ini membuktikan bahwa dunia digital dan pariwisata bisa bersinergi," katanya.
Menpar melanjutkan, imbauan yang dia sampaikan juga dilakukan di lingkup kementerian yang dipimpinnya. Pemetaan anggaran dilakukan dengan membagi 70 persen anggaran untuk keperluan digital, sedangkan 30 persen untuk promosi pariwisata. "Pemetaan anggaran ini menunjukan keseriusan kami menjaring wisatawan milenial yang potensinya sangat besar," katanya.
Baca juga: Begini cara bidik wisatawan dari generasi milenial
Baca juga: Menpar: destinasi digital potensi tarik wisatawan milenial
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019