Startup gagal karena ingin cepat kaya

1 Maret 2019 18:50 WIB
Startup gagal karena ingin cepat kaya
(kiri-kanan) Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan CEO Blibli.com Kusumo Martanto dalam acara KopiTalk Industri 4.0 di Jakarta, Jumat (1/3/2019). (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan ada banyak faktor yang menyebabkan perusahaan rintisan tidak mampu bertahan lama, salah satunya karena ingin cepat memperoelh keuntungan dari bisnisnya.

"Masalah startup lainnya, ingin cepat kaya. Tidak bisa begitu," kata Rudiantara saat acara KopiTalk Industri 4.0 di Jakarta, Jumat.

Masalah perusahaan yang belum menghasilkan keuntungan juga bisa berakibat pada pendiri keluar dari perusahaan, padahal, menurut Rudiantara "founder" yang baik adalah mereka yang tidak keluar dari perusahaan.

Dia mencontohkan CEO Facebook Mark Zuckerberg yang tetap bertahan meskipun jejaring sosial tersebut dicerca banyak negara karena skandal data bocor tahun lalu.

Baca juga: Menkominfo ingatkan pemanfaatan medium teknologi digital kepada media

Startup banyak yang tidak bertahan karena mereka tidak fokus dalam menggarap segmen mereka, salah satunya dengan tidak menawarkan solusi untuk masalah yang hadir di masyarakat.

Menurut Rudiantara, tidak perlu menyandang status unicorn untuk dapat memberikan solusi di masyarakat, misalnya dengan menyediakan lapangan kerja baru, seperti kemunculan e-commerce berbentuk marketplace yang membuka kesempatan orang-orang untuk berdagang online.

Startup juga dapat membantu inklusi keuangan bangi masyarakat yang belum mendapatkan akses ke bank, menjadi dapat merasakan pembayaran atau akses dana tanpa perlu memiliki akun perbankan.

Baca juga: Menkominfo apresiasi Fikih Informasi Muhammadiyah

Baca juga: Rudiantara kritisi fintech, seharusnya dorong inklusi keuangan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019