• Beranda
  • Berita
  • Zuhairi Misrawi puji PDIP yang selalu peduli pesantren

Zuhairi Misrawi puji PDIP yang selalu peduli pesantren

1 Maret 2019 19:43 WIB
Zuhairi Misrawi puji PDIP yang selalu peduli pesantren
Intelektual Muda Nahdatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi. (ANTARA/Syaiful Hakim)

Bung Karno mempertahankan keberadaan Universitas Al Azhar, Kairo

 Lampung Tengah  (ANTARA) - Intelektual Muda Nahdatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi memuji komitmen PDI Perjuangan terhadap pondok pesantren dan santrinya selalu nyata dari masa ke masa.

 "Komitmen nyata PDI Perjuangan terhadap pendidikan dan kemajuan Islam bisa dikilas balik dari masa lampau, ketika Indonesia masih dipimpin Proklamator RI Bung Karno," kata Zuhairi di hadapan ratusan ibu-ibu yang mengikuti acara Safari Kebangsaan IX di Gedung Nuwa Balak, Lampung Tengah, Jumat.

 Menurut caleg PDIP dapil Jakarta II ini, Bung Karno juga termasuk yang berperan mempertahankan keberadaan Universitas Al Azhar, Kairo. Ketika itu pemimpin Mesir Gamal Abdul Nasser hendak membubarkan kampus itu. Namun Bung Karno berkirim surat meminta agar jangan sampai ditutup.

 "Tolong jangan ditutup karena Al Azhar itu simbol peradaban agama Islam. Dan itulah yang terjadi. Saya ini lulusan Al Azhar. Bisa hapal Al Quran, hadist, dan sejumlah kitab kuning. Itu berkat jasa Bung Karno sehingga Gamal tak menutupnya," kata Gus Mis, sapaan Zuhairi. 

Komitmen yang sama juga diperjuangkan oleh Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri. Hingga saat ini, kata Gus Mis, masih banyak kiai yang bercerita bagaimana besarnya bantuan dari ketua umum PDI Perjuangan itu terhadap pembangunan berbagai gedung pesantren.

 "Dan sekarang, mungkin bila anda melihat gedung-gedung megah di pesantren, bisa jadi itu adalah rusunawa yang dibangunkan oleh Pak Jokowi," katanya. 

 Sebagai kader PDIP, Jokowi terus menunjukkan komitmen perjuangannya terhadap pendidikan Islam dan pesantren, yakni ditetapkannya Hari Santri Nasional yang merupakan wujud pengakuan atas peran santri terhadap NKRI.

 Selain itu, ijazah santri yang dulunya banyak tak diakui oleh kampus negeri, tetapi di era Jokowi, para santri didorong untuk melanjutkan pendidikan di kampus negeri, dengan membawa ijazah santrinya.

 "Kalau sekarang 100 ribu beasiswa disediakan ke santri yang ingin kuliah di kampus negeri. Kalau ingin menjadi dokter, menjadi insinyur, sudah bisa," kata pengurus DPP Bamusi PDIP itu.

 Oleh karena itu, Gus Mis mengaku heran bila masih saja banyak pihak yang terus memfitnah PDI Perjuangan dan Joko Widodo adalah anti-Islam. Walau demikian, fitnah itu malah dijadikan sebagai lahan doa dan pengharapan oleh pihaknya.

 "Jadi kalau ada orang fitnah PDIP dengan Anti-Islam, Insya Allah isu itu akan makin membesarkan PDIP," tegas Gus Mis.

 Acara Safari Kebangsaan IX itu dipimpin oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan dihadiri para petinggi partai serta sejumlah caleg. Di antaranya adalah Ketua DPD PDIP Lampung, Sudin dan Ketua DPC PDIP Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto. 

Baca juga: Survei IndEX: elektabilitas PDIP turun
Baca juga: Hasto nilai tim Prabowo-Sandiaga panik sikapi dukungan kepala daerah untuk Jokowi

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019