"Tahun ini (jumlah Blibli Instore) mungkin naik 6-7 kali," kata CEO Blibli.com Kusumo Martanto saat ditemui di acara KopiTalk Industri 4.0 di Jakarta, Jumat.
Blibli Instore pertama kali mengemuka pada awal tahun lalu, berupa gerai fisik Blibli.com sehingga konsumen dapat langsung membawa pulang barang, namun seluruh transaksi diselesaikan melalui aplikasi.
Konsumen yang berbelanja di Blibli Instore dapat menikmati program-program yang berlaku di Blibli.com online, termasuk cicilan 0 persen dengan kartu kredit yang bekerja sama.
Sepanjang 2018, Blibli Instore sudah terpasang di lebih dari 3.000 gerai mitra yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Blibli juga berjanji akan menyiapkan teknologi agar pengalaman berbelanja di tempat mereka lebih menarik.
Kusumo menilai era digital menuntut perusahaan ritel yang semula memiliki gerai fisik untuk masuk ke toko online agar dapat bertahan dan mengembangkan bisnis mereka.
"Kami melihat, mitra kami yang berangkat dari offline, yang memiliki niat untuk berada di keduanya, akan hidup dan berkembang," kata Kusumo.
Toko offline dapat berfungsi untuk memajang produk dan menaruh stok barang, sementara toko online digunakan untuk memperluas jangkauan konsumen.
Dia menampik keberadaan toko online akan mematikan bisnis offline, bagi dia, bisnis online memberikan efisiensi jika melihat kebiasaan konsumen saat ini yang melihat produk di situs dunia maya.
Baca juga: Blibli The Big Start Indonesia lahirkan UMKM andal era digital
Baca juga: Blibli.com gelar kompetisi untuk UMKM
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019