Washington (ANTARA News) - Presiden Donald Trump mengatakan dia telah meminta China untuk segera menghapus semua tarif pada produk-produk pertanian Amerika Serikat (AS) karena perundingan perdagangan mengalami kemajuan dengan baik.Ini sangat penting bagi petani-petani besar kami, dan saya!
Dia juga menunda rencana untuk mengenakan tarif 25 persen untuk barang-barang China pada Jumat (1/3), seperti yang dijadwalkan sebelumnya.
"Saya telah meminta China untuk segera menghapus semua tarif pada produk-produk pertanian kami (termasuk daging sapi, babi, dan lain-lain) berdasarkan fakta bahwa kami bergerak dengan baik dengan diskusi-diskusi perdagangan," kata Trump di Twitter, menunjukkan bahwa ia belum menaikkan tarif barang-barang China menjadi 25 persen dari 10 persen pada 1 Maret sesuai rencana.
"Ini sangat penting bagi petani-petani besar kami, dan saya!," kata Trump.
Petani adalah konstituensi utama untuk Partai Republik Trump dan perang dagang AS dengan China telah berdampak besar pada mereka. Beijing memberlakukan tarif tahun lalu pada impor kedelai, sorgum biji-bijian, daging babi, dan barang-barang lainnya, memangkas pengiriman produk pertanian AS ke China.
Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mengatakan minggu ini bahwa negosiator perdagangan AS telah meminta China untuk menurunkan tarif etanol AS, tetapi tidak segera menjelaskan apakah Beijing bersedia untuk memenuhinya.
Posting Trump di Twitter muncul beberapa jam setelah Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan bahwa mereka akan menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan atas barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS.
Pemberitahuan itu, yang akan diterbitkan dalam Daftar Federal Selasa depan (5/3), mengatakan "tidak lagi sesuai" untuk menaikkan tarif karena kemajuan dalam negosiasi sejak Desember 2018. Tarif akan tetap "pada 10 persen sampai pemberitahuan lebih lanjut."
Kenaikan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen pada awalnya dijadwalkan untuk 1 Januari, tetapi setelah percakapan yang produktif dengan Presiden China Xi Jinping, Pemerintah Trump mengeluarkan perpanjangan 90 hari dari tenggat waktu itu.
Trump telah mengatakan pada Minggu (24/2) bahwa dia akan kembali menunda kenaikan tarif karena kemajuan dalam perundingan. Demikian laporan yang dikutip Reuters.
Baca juga: Dolar menguat, selera risiko meningkat dan pasar abaikan data AS
Baca juga: Harga emas jatuh, tertekan dolar dan ekuitas
Baca juga: Wall Street ditutup menguat, sejumlah saham melonjak tajam
Baca juga: Harga minyak jatuh dua persen, dibayangi pengurangan pasokan dan sanksi AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019