Bunga-bunga menghiasi berbagai titik di panggung; di sekitar drum, bahkan bunga-bunga matahari pun mekar dan merambat di tiang pelantang.
Penyanyi soul berdarah Amerika-India itu tampil tak kalah ceria dan lincah, membuat penampilan ini tak cuma menyenangkan di telinga, tapi asyik dilihat.
“Aku baru belajar sedikit bahasa Indonesia,” katanya dalam bahasa Inggris di sela lagu. “Aku cinta kamu!” ujarnya, yang langsung disambut teriakan gemuruh ratusan penonton.
Mengenakan gaun jingga mencolok dengan bahan ringan melambai-lambai, Raveena menari ke sana-sini, menyusuri sisi panggung.
Lagu-lagu dan suaranya yang terdengar manis membuat penonton bergoyang santai mengikuti irama.
“Johnny It’s The Last Time”, “You Give Me That”, “Temptation”, “American Boy”, “No Better”, “I Won’t Mind”, “If Only” adalah sebagian sajian yang disuguhkan malam ini.
Di setiap perpindahan lagu, Raveena selalu memuji antusiasme penonton, atau menjelaskan secara singkat lagu yang akan dinyanyikannya.
Pertunjukan malam ini adalah kali pertamanya manggung di Asia, yang disebut Raveena sebuah hal yang patut disyukuri sebagai seorang musisi karena bisa melancong ke sana-sini memperdengarkan musiknya untuk orang dari penjuru dunia.
“Suatu hal yang patut disyukuri bisa bermain musik untuk orang-orang dan ini tidak akan terwujud kalau kalian tidak mendengarkan laguku,” kata penyanyi yang sudah meluncurkan album debut EP “Shanti” pada 2017.
“Thank you so much! Terima kasih banyak! Aku cinta kamu!”
Baca juga: Sore mainkan lagu-lagu "langka" di panggung Java Jazz Festival 2019
Baca juga: Ron King Horn Section kolaborasi dengan enam musisi di Java Jazz
Baca juga: Penampil hari kedua Java Jazz 2019, dari Raveena hingga Yura Yunita
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019