"Kemajuan pekerjaan atau progres hingga saat ini baru sekitar 70 persen. Sementara mudik lebaran kurang dari 90 hari lagi," kata Djoko Setijowarno kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dengan asumsi rata-rata progres mingguan sebesar satu persen, maka dalam satu bulan tingkat kemajuan pembangunannya diperkirakan adalah sebesar empat persen.
Ia mengemukakan bahwa berdasarkan perhitungan tersebut diperkirakan memerlukan waktu sekitar delapan bulan penyelesaian lagi sejak Maret 2019, atau perkiraan selesai bulan Desember 2019.
"Untuk mudik lebaran 2019, sangat tidak mungkin dapat digunakan," paparnya.
Djoko mengingatkan bahwa proyek itu mulai dikerjakan Maret 2017 dengan waktu kontrak selama 24 bulan. Sedangkan dari jangka waktu kontrak tersebut, lanjutnya, diperkirakan sekitar lima bulan untuk pekerjaan penggantian lajur.
Selain itu, ujar dia, sekitar dua bulan proyek tidak kerja karena mengalami libur seperti "long weekend", lebaran, natal, dan tahun baru.
"Jadi sebenarnya konstruksi Japek Elevated hanya mempunyai 1,5 tahun saja waktu efektifnya," jelasnya.
Ia berpendapat bahwa seperti tahun lalu, antisipasi dengan cara rekayasa lalu lintas sudah perlu mulai disiapkan pemerintah sejak dini, supaya publik juga bisa bersiap memilih moda transportasi yang tepat saat mudik lebaran tahun ini.
Baca juga: PT Jasa Marga (Persero) harap tol layang Jakarta-Cikampek fungsionalisasi Lebaran 2019
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019