• Beranda
  • Berita
  • Puskeswan Curup laksanakan program vaksinasi hewan penular rabies

Puskeswan Curup laksanakan program vaksinasi hewan penular rabies

3 Maret 2019 21:38 WIB
Puskeswan Curup laksanakan program vaksinasi hewan penular rabies
Seorang petugas menyuntikkan vaksin anti rabies pada seekor anjing milik warga di Denpasar, Bali, Sabtu (26/2). Pusat Kesehatan Hewan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah melaksanakan program vaksinasi hewan penular rabies (HPR) dengan menggunakan 2.000 vaksin, stok cadangan 2018. (Foto ANTARA/Nyoman Budhiana/Ko)
Bengkulu (ANTARA) - Petugas Pusat Kesehatan Hewan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah melaksanakan program vaksinasi hewan penular rabies (HPR) dengan menggunakan stok cadangan 2018.

"Stok cadangan ini sengaja disiapkan setiap tahunnya, saat ini stok yang ada sekitar 2.000 dosis," kata Kepala UPTD Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Stok vaksin cadangan yang mereka gunakan itu tambah dia, untuk program vaksinasi yang sudah jatuh tempo dan kegiatan rutin sembari menunggu kiriman pengadaan vaksin dari pemerintah pusat, provinsi maupun pengadaan yang dibiayai APBD setempat.

Kegiatan vaksinasi diawal tahun ini menyasar beberapa desa diantaranya sejumlah desa di Kecamatan Curup Selatan seperti di Desa Teladan, Tempel Rejo, Suka Marga, Watas Marga, Air Lanang, Turan Baru, Pungguk Lalang dan Desa Tanjung Dalam.

Lokasi lainnya adalah di beberapa desa dalam Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu seperti Desa Belumai II, Kasi Kasubun, Trans Bukit Batu, Desa Tanjung Sanai II, Guru Agung, Karang Baru, Merantau, Periang dan Desa Lubuk Belimbing.

Kegiatan vaksinasi terhadap binatang peliharaan kucing, anjing dan kera itu akan mereka laksanakan di 156 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan di Rejang Lebong, di mana untuk target yang ditentukan sesuai dengan ketersediaan vaksin yakni berkisar 16.000 ekor.

Firi mengatakan, pihaknya tidak bisa menjangkau lebih banyak HPR yang ada di daerah itu, karena vaksin yang tersedia sangat terbatas kendati populasi HPR yang ada diperkirakan mencapai 40.000 ekor.

Vaksinasi HPR yang mereka lakukan itu bertujuan untuk mencegah berjangkitnya kasus rabies akibat terkena gigitan HPR, meskipun dari catatan pihaknya dalam dua tahun ini belum ada korban meninggal dunia akibat gigitan HPR namun harus tetap diwaspadai sehingga tidak memakan korban jiwa.

Baca juga: 10 warga Bengkulu digigit hewan terjangkit rabies
Baca juga: Bengkulu Kekurangan 90 Ribu Vaksin Rabies
Baca juga: Pulau Enggano Bengkulu Aman Rabies

 

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019