IA-CEPA adalah perjanjian yang berbeda dibandingkan dengan apa yang dimiliki Indonesia-Australia dengan mitra lainnya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla berharap penandatangan Perjanjian Kemitraan Ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Australia dapat menjadi tonggak sejarah baru bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
"Kami berharap IA-CEPA menjadi tonggak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia yang telah berjalan lama. Perjanjian ini adalah simbol kemitraan yang saling menguntungkan, bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk masa depan," kata Wapres pada sambutan di acara Penandatanganan IA-CEPA di Jakarta, Senin.
Menjalin hubungan kemitraan dengan Australia menjadi hal penting bagi Indonesia mengingat kedua negara memiliki kedekatan secara geografis dan ekonomi. Wapres mengatakan kesamaan kedua negara di bidang pertambangan menjadi salah satu alasan perlunya kerja sama perdagangan bebas IA-CEPA tersebut dilakukan.
Dengan kesepakatan IA-CEPA, JK berharap kepercayaan antara kedua negara dapat semakin diperkuat dengan memberikan peluang usaha lebih luas untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan Australia.
"IA-CEPA adalah perjanjian yang berbeda dibandingkan dengan apa yang dimiliki Indonesia-Australia dengan mitra lainnya. IA-CEPA dibangun berdasarkan tujuan strategis yang jelas untuk tumbuh bersama sebagai tetangga berdasarkan pada saling melengkapi kedua ekonomi," jelasnya.
IA-CEPA resmi ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham di Jakarta, Senin.
Enggartiasto mengatakan perjanjian kerja sama tersebut merupakan bentuk penguatan kerja sama Indonesia dan Australia di bidang ekonomi, antara lain terkait perdagangan, investasi, dan pelatihan vokasi.
Baca juga: Akhirnya perjanjian kemitraan Indonesia-Australia CEPA resmi ditandatangani
Baca juga: Tarif impor gula rafinasi turun, pasca-penandatangan Indonesia-Australia CEPA
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019