• Beranda
  • Berita
  • Presiden: pendidikan karakter harus ditumbuhkan sejak dini

Presiden: pendidikan karakter harus ditumbuhkan sejak dini

4 Maret 2019 12:29 WIB
Presiden: pendidikan karakter harus ditumbuhkan sejak dini
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan) memberikan pembekalan kepada siswa kelas 11 SMA Taruna Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4/2018). Presiden Joko Widodo mengajak siswa dan siswi bersiap menghadapi perubahan global serta berjuang keras untuk mewujudkan Indonesia menjadi lima besar ekonomi terkuat di dunia pada 2045. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Bogor, Jabar (ANTARA)  - Presiden Joko Widodo mengatakan pendidikan karakter, budi pekerti, sopan santun dan tata krama harus terus ditumbuhkan kepada anak sejak dini untuk membendung pengaruh negatif budaya asing.
   
"Saya yakin kita memiliki kekuatan yang baik dari pengaruh budaya asing. Karena kekuatan ideologi kita sangat mempengaruhi sehingga sulit ditembus budaya luar," kata Presiden dalam sambutannya saat acara pengarahan kepada siswa SMA Taruna Nusantara Tahun 2019, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Senin.
   
Menurut Presiden, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pengaruh budaya asing jika telah sadar untuk menjaga budaya dan karakter ke-Indonesiaan yang dimiliki.
   
Dalam acara yang dihadiri oleh 366 siswa siswi SMA Taruna Nusantara itu, Presiden juga menjelaskan Indonesia memiliki kesenian lagu keroncong dan dangdut, serta lagu daerah yang dibanggakan.
   
"Kita boleh saja melihat K-Pop. Tapi kita kan juga punya musik yang lebih bagus, keroncong, dangdut, lagu daerah yang kita miliki. Ya kalau mau nonton silakan untuk pembanding. Nggak ada masalah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjawab pertanyaan dari beberapa siswa Taruna Nusantara.
   
Selain itu, Presiden juga menjelaskan perbedaan jenis kelamin tidak menjadi penghalang bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan kesetaraan.
   
"Tidak ada batasan di semua sektor pekerjaan. Ruang-ruang ada. Silakan berkompetisi. Pengusaha besar wanita juga banyak. Tidak ada batasan, tergantung kita sendiri, kita mau kerja keras untuk meraih mimpi. Sudah tidak ada batasan lagi," ujar Presiden menjawab pertanyaan siswa asal Papua.
   
Dalam acara Presiden menyampaikan agar siswa siswi Taruna Nusantara turut menjaga persatuan dan kerukunan bangsa.
   
Masyarakat juga diharapkan dapat merespon berita fitnah, kabar bohong, dan hoaks dengan meluruskan dengan informasi yang benar. 

Baca juga: Presiden ajak SMA Taruna Nusantara respon perubahan dunia

Baca juga: Presiden mengabsen siswa Taruna Nusantara dari Sabang-Merauke ingatkan persatuan

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019