• Beranda
  • Berita
  • Magnussen rasakan dampak positif regulasi sayap depan F1 2019

Magnussen rasakan dampak positif regulasi sayap depan F1 2019

4 Maret 2019 23:13 WIB
Magnussen rasakan dampak positif regulasi sayap depan F1 2019
Pebalap Haas Kevin Magnussen. Reuters/Albert Gea
Pebalap tim Haas Kevin Magnussen mengakui bahwa perubahan regulasi Formula 1 tahun ini membuat mobil lebih mudah untuk menguntit dan menyalip mobil lawan.

Salah satu yang diatur di dalam regulasi itu adalah soal aerodinamika mobil, terutama dimensi sayap depan dan belakang.

"Mobil masih sangat-sangat menyenangkan untuk dikendarai," kata Magnussen seperti dikutip laman resmi Formula1.com pada Senin.

"Dan saya bisa bilang, saya mengikuti mobil hari ini terasa sangat lebih baik dari pada tahun lalu," kata Magnussen ketika menjalani tes pramusim pekan kedua di Sirkuit Catalunya, Barcelona itu.

Baca juga: Leclerc kembali tercepat di tes pramusim Catalunya

Sayap depan yang lebih sederhana menawarkan dua solusi terhadap masalah kesulitan mobil ketika menguntit mobil lain.

Desain sayap belakang tahun ini, yang memiliki endplate lebih sederhana, menciptakan outwash atau buangan angin ke samping yang lebih sedikit, hal itu berdampak pada angin kotor yang bisa mempengaruhi laju mobil yang berada di belakangnya.

Sementara sayap yang lebih tinggi dan lebar juga membantu menciptakan tingkat downforce yang lebih tinggi bagi mobil yang mengejar di belakang sehingga mempertahankan grip atau daya cengkeram mobil ketika menguntit mobil lawan.

"Banyak orang bilang itu tidak akan membuat perbedaan. Bukan perbedaan yang besar tapi sejatinya saya bisa mengikuti, jadi akan sangat menarik untuk melihat nanti. Saya lebih kencang dari pebalap yang saya ikuti, dan di lap ketika aku melihatnya, aku mampu menyalipnya."

"Saya mungkin dua detik lebih cepat.... Namun ketika mobil berada di belakang mobil lain terasa berbeda, lebih baik ...dari pada tahun lalu, saya kira itu," kata Magnussen.

Selain itu, mobil menjadi lebih konsisten dan stabil di belakang mobil pebalap lain, kata pebalap asal Denmark itu.

"Saya ingin melihat apakah di trek-trek lain terasa sama. Selalu ada faktor berbeda yang harus di perhatikan, jadi kalian pergi ke trek lain dan itu terasa berbeda. Namun ini awal yang bagus."

Ketika menjalani tes pramusim di Barcelona selama dua pekan, Magnussen mengalami masalah dengan sandaran kepala di mobil Haas VF-19 yang dia kemudikan yang menyebabkan kepala dia terdorong ke depan ketika pengereman mobil dilakukan.

Namun, sekali lagi Magnussen diuntungkan oleh regulasi musim ini yang mengatur berat badan minimal pebalap naik menjadi 80 kg, sudah termasuk seragam, peralatan dan bangku pebalap.

Oleh karena itu Magnussen berlatih ketika istirahat musim dingin untuk meningkatkan masa tubuhnya hingga empat kilo agar lebih mantap berada di kokpit.

"Saya memiliki masalah dengan leher karena sandaran kepala mendorong leher saya terlalu ke depan," kata Magnussen. "Posisi yang sangat tidak nyaman ketika mengerem, kepala saya terdorong ke depan."

Sejumlah penyesuaian telah dibuat walaupun Magnussen masih harus duduk dengan kepala terdorong lebih sedikit ke depan.

"Ini tidak bagus bagi kekuatan kalian ketika mengerem. Tapi saya bisa merasakan bagian sisi (leher) lebih kuat... Saya katakan kepada pelatih saya jika sangat menyenangkan merasakan perubahan itu," kata dia.

Kurang dari dua pekan balapan perdana Formula 1 2019 akan digelar di Melbourne, Australia pada 17 Maret mendatang.

Baca juga: Persaingan ketat Vettel, Hamilton pungkasi tes pramusim Catalunya
Baca juga: Leclerc: Ferrari belum tunjukkan kecepatan sesungguhnya


 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019