Reus menyebut Westfalenstadion, nama asli kandang Dortmund yang sejak 2005 diubah karena alasan sponsor, merupakan lokasi bersejarah yang pernah menjadi saksi bisu momen-momen penting dalam sejarah klub tersebut, yang bisa saja kembali terjadi pada saat menghadapi Tottenham nanti.
"Kami juga bisa melakukannya. Namun kami membutuhkan performa terbaik dan mencetak gol-gol di waktu yang tepat," kata Reus dalam jumpa pers pralaga di Dortmund, Jerman, Senin (4/3) setempat, sebagaimana dilansir Reuters.
"Saya pikir kami berada di posisi untuk melakukan hal yang mustahil," ujar dia menambahkan.
Dortmund memang dihadapkan pada situasi mustahil di laga kedua, lantaran mereka tengah tertinggal skor agregat sementara 0-3 yang dialami kala melawat ke Wembley pada pertengahan Februari lalu.
Kekalahan di Wembley hanyalah satu dari hasil kelam yang diderita Dortmund dengan hanya memenangi satu dari enam pertandingan di semua kompetisi.
Sebelum menghadapi Tottenham di awal Februari, Dortmund juga disingkirkan oleh Werder Bremen dari Piala Jerman usai kalah lewat adu penalti.
Kemenangan 3-2 yang diperoleh susah payah lawan Bayer Leverkusen seolah memberikan sinyal positif bagi berakhirnya periode kelam Dortmund, namun yang terjadi kemudian tim besutan Lucien Favre itu kembali menelan kekalahan saat membuka bulan Maret.
Bertandang ke markas FC Augsburg, Dortmund tersungkur dipecundangi tuan rumah, yang merupakan salah satu tim kontestan zona degradasi, dengan skor 1-2.
Laga itu merupakan momen kembalinya Reus yang menepi sejak awal Februari, namun kehadirannya tak banyak membantu Dortmund menghindari kekalahan.
Bahkan hasil itu membuat keunggulan tujuh poin di puncak klasemen Liga Jerman dari pesaingnya terpangkas tanpa sisa di pengujung pekan ke-24, sebab mereka kini sama-sama mengoleksi 54 poin setara dengan juara bertahan Bayern Muenchen.
"Kami tahu dalam beberapa pekan terakhir kami kehilangan poin karena terlalu banyak melakukan kesalahan, tapi kami harus tetap berpikir positif dan bekerja keras," kata Reus.
"Kami harus menjadi lebih kuat dan memiliki mental baja, sebagaimana yang kami punya beberapa bulan sebelumnya. Kami akan bangkit dari keadaan ini," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019