Rapat koordinasi dengan memanfaatkan konferensi video dapat diakses oleh 34 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di seluruh Indonesia, kata Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu.Kita bicara Indonesia 4.0 yang artinysa saling bekerja sama dan berinovasi untuk mewujudkan kesejahteraan kepada seluruh perempuan dan anak Indonesia
"Sampai dengan kemarin saat persiapan tidak ada masalah. Dinas di provinsi dapat mengakses hingga yang paling sederhana menggunakan ponsel cerdas," kata dia saat diwawancara di Jakarta, Selasa.
Ia berharap, penggunaan teknologi informasi dapat digunakan untuk komunikasi dan harmonisasi program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di seluruh Indonesia.
Pribudiarta mengatakan cara kerja dan pola pikir Kementerian dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di daerah harus berubah.
"Reformasi birokrasi di Indonesia saat ini juga sudah pada era 4.0 yang ciri utamanya adalah kolaborasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi," tuturnya.
Oleh karena itu, dia mendorong agar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di daerah untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika.
"Kita bicara Indonesia 4.0 yang artinysa saling bekerja sama dan berinovasi untuk mewujudkan kesejahteraan kepada seluruh perempuan dan anak Indonesia," kata dia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2019 bertema "Menuju Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 4.0" dengan menggunakan konferensi video.
Pada rapat koordinasi tersebut, masing-masing deputi yang ada di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memaparkan program-programnya masing-masing.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019