Kepala Cabang ACT Aceh, Husaini Ismail di Banda Aceh, Selasa (5/3), mengatakan, rezeki umrah gratis ini diterima oleh Muhammad Alfarabi (19), dan Yusnidar (23), ketika acara pelepasan Kapal Kemanusiaan Suriah (KKS) di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh pada 15 April tahun lalu.
"Tidak ada yang bisa menyangka rezeki pemberiaan Allah. Seperti halnya Muhammad Alfarabi, dan Yusnidar ini untuk berangkat umrah hari ini dari Banda Aceh ke Jakarta, dan besok terbang ke Jeddah," katanya.
Pihaknya berharap selama melaksanakan ibadah umrah, kedua anak yang tergolong masih remaja tersebut bisa berbaik sangka kepada Allah, sehingga perjalanan umrah mereka mendapat keberkahan.
Oleh karenanya, apa yang mereka peroleh kedua anak tersebut patut disyukuri. "Ini merupakan rezeki yang tak disangka-sangka," ucap dia.
"Selama proses pengurusan administrasi keberangkatan umrah, Alfarabi dan Yusnidar didampingi serta memperoleh uang saku dari ACT Aceh," terang Husaini.
Seperti diketahui, ACT Aceh memberikan rezeki umrah setelah keduanya lulus tes menyambung ayat Al Quran yang dipandu dai asal Madinah, Arab Saudi, Syeikh Ali Jaber dalam sesi acara pelepasan KKS.
lfarabi dan Yusnidar dinilai berhasil menyambung ayat suci Al Quran dengan benar sesuai kaedah dalam membaca kitab suci bagi umat muslim.
Alfarabi yang kini sudah hafiz 10 juz Al Quran ini mengatakan, dirinya merasa bahagia mendapat hadiah umrah. Anak dari pensiunan aparatur sipil negara itu mengatakan, awalnya ia hampir tidak memperoleh kesempatan mengikuti tes.
"Waktu itu saya peserta terakhir, dan hampir tidak jadi ikut tes karena banyaknya peserta yang ikut," ujarnya saat mendatangi Kantor ACT Cabang Aceh di Banda Aceh, bersama Yusnidar, kemarin (Senin,4/3).
Pemuda asal Sibreh, Aceh Besar ini mulai fokus menghafal Al Quran selama menempuh pendidikan di Pesantren Indonesia Alquran Center, Bandung.
Hal senada juga disampaikan Yusnidar yang didampingi ayahnya, Syarifuddin. Mahasiswi Pekebunan Politeknik Indonesia-Venezuela menuturkan, ia gemar membaca Al Quran sehingga bisa menyambung ayat-ayat suci ketika mengikuti tes.
"Umrah ini, saya tidak menyangka dapat memperolehnya," kata anak pertama dari lima bersaudara yang berasal Gampong (desa) Pungki, Kecamatan Kawai XVI, Aceh Barat.
Syarifuddin selaku orang tua merasa sangat terharu karena buah hatinya bisa menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci. "Saya sehari-hari cuma seorang petani. Apa yang diperoleh anak saya merupakan pemberian dari Allah, dan semua itu dibalik kekuasaan manusia," tutur dia.
***3***
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019