Kane, yang absen pada pertandingan pertama karena cedera, melepaskan tembakan mematikan sesaat setelah diturunkan untuk membungkam keriuhan pendukung tuan rumah dan meninggalkan Dortmund yang membutuhkan lima gol untuk menang setelah sebelumnya kalah 0-3 di London bulan lalu.
Tim asal Jerman, yang keunggulan tujuh poin mereka di Bundesliga menguap dalam beberapa pekan terakhir serta terhempas dari Piala Jerman, tidak pernah mampu membalikkan defisit leg pertama 3-0 di kompetisi. Meskipun mereka berupaya menyerang pada babak pertama, namun tidak mampu mencetak gol.
Bagi Tottenham, yang satu-satunya penampilan perempat final lainnya terjadi pada musim 2010/2011, kemenangan itu ternyata menjadi tugas yang lebih mudah dari yang diharapkan.
Dortmund menunjukkan niat mereka untuk menyerang dengan memainkan formasi lima penyerang termasuk kapten Marco Reus, Paco Alcacer dan Mario Goetze untuk pertama kalinya secara bersama-sama dalam susunan pemain starter.
Mereka memiliki lebih dari 70 persen penguasaan bola dibandingkan Spurs, tetapi setelah setengah jam pertandingan kesempatan terbaik justru terjadi kepada tim tamu ketika Son Heung-min, yang mencetak satu gol di leg pertama, melepaskan tembakan melebar dari gawang yang dikawal kiper Roman Buerki.
Ada beberapa momen mengkhawatirkan bagi Spurs pada akhir babak pertama, tetapi kiper Hugo Lloris melakukan serangkaian penyelamatan luar biasa.
Sementara itu Kane justru mengejutkan tuan rumah ketika dia diberi terlalu banyak ruang di tepi kotak penalti dan sukses mencetak gol.
Baca juga: Pochettino tegaskan Tottenham buru kemenangan di markas Dortmund
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019