"Imbauannya, masyarakat Bantul harapan kita sekarang tidak lagi berfikir apakah saat ini sudah memasuki musim kemarau atau belum, karena yang namanya cuaca ekstrim tidak bisa diprediksi," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan akan potensi kejadian setiap saat dan dimanapun berada, agar bisa meminimalkan dampak korban atau kerugian.
"Karena cuaca tidak diprediksi, terbukti awal Maret ini seharusnya sudah tidak hujan, tapi yang namanya kondisi global itu tdak bisa diprediksi, terbukti kejadian hujan dan akibatkan adanya kejadian bencana," katanya.
"Oleh karena itu masyarakat apapun itu dimanapun tetap harus jaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan tidak usah terpaku pada kemarau dan musim hujan terus kita lengah. Dimana pun masyarakat Bantul berdasarkan pengalaman yang ada harus tetap waspada," katanya.
Dia mengatakan, seperti kejadian yang terjadi pada awal Maret ini yaitu hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan puluhan pohon tumbang, banjir luapan serta berdampak pada kerusakan atap rumah dan fasilitas umum seperti jaringan listrik.
"Kondisi seperti ini (hujan disertai angin kencang ) masih berpotensi terjadi dalam satu minggu ke depan, masyarakat harus selalu menjaga kewaspadaan," katanya.
Berkaitan dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana, Dwi mengatakan, BPBD ingin memberdayakan peran masyarakat dan pemerintah desa serta kabupaten, agar selalu bersinergi dalam antispasi maupun penanganan dampak bencana.
"Karena bencana menjadi urusan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, kalau kita ada dana itu untuk hal-hal yang sifatnya kedaruratan, kalau spotnya kecil-kecil, seperti kejadian kemarin kalau desa bisa atasi sendiri ya kenapa tidak," katanya.
Baca juga: Pemerintah desa didorong BPBD Bantul-Yogyakarta peduli tangani korban dampak bencana
Baca juga: BPBD Bantul gelar lomba ketangkasan petugas pemadam kebakaran
Baca juga: BPBD: titik rawan longsor Bantul dipasangi EWS
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019