Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, disebabkan meluapnya sungai di wilayah setempat mengakibatkan puluhan hektare tanaman padi, palawija, juga jalan poros kecamatan terendam air banjir, Rabu.Banjir bandang yang melanda di Kecamatan Kepohbaru, disebabkan meluapnya Sungai Kerjo.
"Banjir bandang yang melanda di Kecamatan Kepohbaru, disebabkan meluapnya Sungai Kerjo," kata Mantri Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro Gatot Wibisono, di lokasi kejadian banjir.
Menurut dia, hujan deras yang terjadi sehari lalu, mengakibatkan Kali Kerjo tidak mampu menampung air hujan, sehingga airnya meluap menerjang Desa Tlogorejo, Blongsong, dan Sumbergede.
"Saya saat ini masih melakukan pendataan tanaman padi yang terendam banjir. Di Desa Tlogorejo dan Blongsong, saja tanaman padi yang terendam air banjir puluhan hektare," katanya seraya menambahkan tanaman padi di dua desa itu yang terendam air banjir rata-rata usianya berkisar 50-60 hari.
Selain itu, lanjut dia, genangan air banjir juga merendam jalan poros Kecamatan Kepohbaru menuju Kecamatan Baureno di sejumlah lokasi.
"Ada beberapa lokasi jalan poros kecamatan yang terendam air banjir. Ketinggiannya berkisar 10-15 centimeter sehingga kendaraan masih bisa lewat," tuturnya.
Di lain tempat, menurut Mantri Pengairan Dinas PU SDA Kecamatan Sukosewu, Imam Musholini, juga menyatakan banjir bandang juga menerjang Desa Sidodadi, Sumberjokidul,. Duyungan, dan Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, akibat meluapnya Kali Pacal.
"Tanaman padi yang diterjang banjir bandang di sejumlah desa luasnya sekitar 20 hektare," ucapnya.
Namun, menurut Imam, juga Gatot, banjir bandang yang melanda di wilayah setempat hanya merendam tanaman padi dan jalan desa, juga jalan poros kecamatan, akan tetapi air banjir tidak masuk ke pemukiman warga.
"Di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang banjir bandang yang airnya bercampur lumpur sempat menerjang 32 rumah warga dengan ketinggian sekitar 0,50 meter," kata Kepala Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Pardi.
Di desanya, lanjut dia, banjir bandang disebabkan meluapnya Kali Gandong, terjadi dua kali, Selasa (5/3) pukul 17.00 WIB dan pukul 22.00 WIB.
Selain menerjang pemukiman warga, kata dia, banjir bandang juga menerjang jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk sepanjang sekitar 700 meter dengan ketinggian 0,50 meter.
"Jalan provinsi Bojonegoro-Nganjuk di desa kami semalam sempat macet tidak bisa dilalui kendaraan sekitar 2 jam lebih" ucapnya.
Pantauan Antara banjir bandang juga melanda Desa Selogabus, Margorejo, Kecamatan Parengan, Tuban dan Desa Sumberjpkentong, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, akibat meluapnya Kali Kening.
Namun banjir hanya merendam tanaman padi, palawija dan sebagian jalan desa, selain mulai memasuki pekarangan rumah warga.
"Di desa kami tanaman padi yang siap panen terendam air banjir cukup luas," kata seorang warga Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, Kastari.
Baca juga: BPBD Bojonegoro minta camat waspadai ancaman bencana
Baca juga: Paket sembako didistribusikan BPBD Bojonegoro-Jatim kepada korban banjir
Baca juga: Permukaan air Bengawan Solo di hilir Jatim naik lagi
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019