• Beranda
  • Berita
  • Jalur alternatif Sumedang-Garut yang tertutup longsor kembali normal

Jalur alternatif Sumedang-Garut yang tertutup longsor kembali normal

6 Maret 2019 15:09 WIB
Jalur alternatif Sumedang-Garut yang tertutup longsor kembali normal
Perbaiki Jalur Selatan Garut Petugas menggunakan alat berat ekskavator menyingkirkan tumpukan tanah longsor yang menyebabkan jalan terputus, Kampung Cikawung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (28/12). Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan perbaikan jalur selatan Garut menghubungkan Bandung-Garut yang amblas tergerus longsor dengan membuat jalan baru agar bisa kembali dilalui kendaraan bermotor.ANTARA FOTO/Feri Purnama

jalur alternatif itu dipastikan sudah aman untuk dilewati kendaraan menuju Sumedang maupun sebaliknya ke Garut.

Kepolisian Resor Garut menyampaikan, longsor yang menutup jalur alternatif Sumedang-Garut di kawasan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (5/3) malam, sudah kembali normal dilintasi kendaraan setelah petugas menyingkirkan material tanah longsor di jalur itu, Rabu.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro mengatakan, jalur alternatif itu dipastikan sudah aman untuk dilewati kendaraan menuju Sumedang maupun sebaliknya ke Garut.

"R2 (kendaraan roda dua) bisa melintas, intinya sudah aman," katanya.

Meskipun sudah dapat dilintasi kendaraan, Rizky mengimbau kepada pengguna jalan untuk tetap waspada saat melintasi jalur rawan longsor.

Kabupaten Garut, kata dia, merupakan kawasan rawan bencana alam, termasuk bencana tanah longsor yang seringkali terjadi pada musim hujan.

"Kami imbau pengendara untuk tetap waspada dan selalu berhati-hati," katanya.

Menurut tokoh masyarakat Desa Samida, Kecamatan Selaawi, Koko, jalur tersebut seringkali terdampak bencana tanah longsor pada musim hujan.

"Jalur Selaawi memang sering longsor, apalagi saat musim hujan," kata Koko.

Selama jalur alternatif tersebut tertutup longsor, arus lalu lintas kendaraan dialihkan ke jalur alternatif lainnya yang jaraknya lebih jauh untuk menghindari kepadatan kendaraan di jalur itu.

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019