"Jumlah pelabuhan yang akan menerapkan Inapornet akan terus bertambah sehingga semua pelabuhan laut bisa terkoneksi dalam segala hal yang terkait dengan pelayaran," kata Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Perhubungan Baitul Ihwan di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut dikatakan dalam Dialog Strategis Revolusi 4.0 Industri Pelabuhan dan Pelayaran yang diadakan Media Ocean Week. Hadir dalam dialog itu antara lain Staf Khusus Menhub Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Wihana Kirana Jaya dan Ketua Umum DPP Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto.
Enam belas pelabuhan yang sudah menerapkan Inaportnet adalah Belawan, Teluk Bayur, Palembang, Panjang, Banten, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Gresik, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Bitung, Makassar, Ambon, dan Sorong.
Dikatakan Baitul, dengan menerapkan Inaportnet maka akan mampu menurunkan biaya logistik dengan memangkas biaya operasional, meningkatkan kelancaran arus barang dipelabuhan, serta mampu memangkas pelayanan dari 1-3 hari menjadi 30 menit.
Selain itu, katanya, pelayanan menjadi lebih murah dan mudah, meningkatkan kualitas dokumen, mengurangi penggunaan kertas, hingga peningkatan pelayanan barang di pelabuhan.
Kementerian Perhubungan secara bertahap akan terus menambah jumlah pelabuhan yang menerapkan Inaportnet hingga tahun 2014, menjadi 88 pelabuhan yang tersebar di seluruh daerah Indonesia.
Inaportnet ini terintegrasi dengan kementerian dan lembaga terkait antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kepolisian dan TNI, Kemenko Kemaritiman, serta badan usaha pelabuhan.
"Untuk mewujudkan logistik efektif, transparan dan efisien diperlukan sinergi pertukaran informasi dengan kementerian atau lembaga terkait dengan penyelenggaraan logistik," katanya.
Carmelita Hartoto mengatakan pihaknya mengapresiasi Inaportnet yang telah dibangun oleh pemerintah mengingat sistem itu sangat membantu pengusaha pelayaran dalam menjalankan usahanya.
"Sejauh ini sistemnya sudah baik, walaupun seringkali jaringannya beberapa kali sering terputus," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019