"Kesetaraan gender yang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan perempuan, juga berjalan dengan baik," kata Yohana dalam sambutannya saat dialog Presiden Joko Widodo bersama perempuan arus bawah di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Menurut Yohana, kemitraan dan dukungan kaum laki-laki sebagai mitra dalam membangun bangsa, juga menjadi bagian yang turut menentukan prestasi dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan berbagai protokol Indonesia.
"Indonesia juga telah mengadopsi 12 area kritis hasil kesepakatan konferensi perempuan yang dikenal sebagai Platform Aksi Beijing dan komitmen pemenuhan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang sarat dengan isu perempuan, anak dan kesetaraan gender," ujar Yohana.
Dalam dialog tersebut, Presiden Joko Widodo secara khusus memberikan apresiasi kepada 16 perempuan yang bergerak di akar rumput pada 12 area kritis Platform Aksi Beijing.
Platform Aksi Beijing disepakati pada 1995, menetapkan aksi-aksi penting yang diperlukan untuk memastikan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki.
Area kritis Platform Aksi Beijing adalah perempuan dan kemiskinan, pendidikan dan pelatihan bagi perempuan, kesehatan perempuan, kekerasan terhadap perempuan, perempuan dan konflik bersenjata, dan perempuan dan perekonomian.
Kemudian, perempuan dalam kekuasaan dan pembuatan keputusan, mekanisme institusional, hak asasi perempuan, perempuan dan media, perempuan dan lingkungan, dan anak perempuan. ***3***
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019