Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan saat ini tengah membentuk kampung donor darah di wilayah itu.Saat ini kampung atau desa donor darah ini baru di Desa Sumber Urip saja, sedangkan dua lainnya di Kecamatan Selupu Rejang Lebong yakni Desa Kali Padang dan Kelurahan Simpang Nangka masih dalam persiapan
Ketua PMI Kabupaten Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan desa yang dijadikan kampung donor darah ini ialah Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, di desa ini sudah ada ratusan warga yang menjadi pendonor aktif.
"Saat ini kampung atau desa donor darah ini baru di Desa Sumber Urip saja, sedangkan dua lainnya di Kecamatan Selupu Rejang Lebong yakni Desa Kali Padang dan Kelurahan Simpang Nangka masih dalam persiapan," katanya.
Pembentukan desa donor darah itu sendir, tambah dia, dalam rangka memenuhi kebutuhan darah secara mendadak, terutama untuk pasien di RSUD Curup yang akan menjalani operasi.
Selain itu pembentukan kampung donor darah ini juga untuk membantu PMI menyosialisasikan pentingnya menjadi peserta donor darah dalam rangka membantu sesama juga untuk kesehatan, karena darah yang rutin disadap dapat membantu membuang kelebihan zat besi yang terdapat dalam tubuh sehingga kadar zat besi dalam tubuh bisa stabil.
Sementara itu, kendala yang dihadapi PMI Rejang Lebong saat ini kata Hendra, masih terbatasnya bank darah (blood bank) yang mereka miliki, di mana bank darah yang mereka miliki hanya memiliki kapasitas penampungan 100 kantong darah.
"Blood bank itu diadakan tahun 2002 lalu dan sampai kini masih digunakan, selain butuh pembaharuan kami juga butuh yang kapasitasnya besar karena kebutuhan darah kita perbulannya mencapai 400 kantong," ujarnya.
Pentingnya pengadaan bank darah baru itu sendiri sudah mereka usulkan ke pemkab setempat dan pemerintah pusat namun belum terealisasi, pada hal kebutuhan darah di RSUD Curup perbulannya berkisar antara 350-400 kantong.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019