Banda Aceh (ANTARA News) - Kawanan gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) kini kembali turun ke permukiman penduduk dan langsung merusak tanaman perkebunan warga transmigrasi SP-IV (satuan permukiman) Patek, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.
Rahmatullah, salah seorang warga transmigran Sp-IV Patek kepada ANTARA News di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, bahwa kawanan gajar liar itu mulai turun dan mengobrak-abrik tanaman perkebunan rakyat sekitar sepekan menjelang lebaran Idul Fitri 2007.
Satwa liar dilindungi itu diperkirakan berjumlah sekitar delapan ekor akhir-akhir ini sering turun hingga dekat perumahan penduduk hampir setiap malam, sehingga sebagian warga transmigrasi merasa cemas khawatir rumah mereka menjadi sasaran perusakan kawanan gajah tersebut.
SP-IV Patek berada dekat Kemukiman Pantee Purba/Ligan, sekitar 120 KM sebelah barat kota Banda Aceh kini hanya dihuni para transmigran lokal dengan komoditi andalan mereka kelapa sawit, pinang dan tamanan pertanian, berupa palawija sebagai usaha sampingan.
"Telah banyak tanaman perkebunan yang rusak diobrak-abrik kawanan gajar liar ini," kata Rahamtullah.
Sebelumnya, Kepala Mukim Pantee Purba/Ligan, Teungki A. Rani Ulele Lhok juga melaporkan kawanan gajah liar yang akhir-akhir ini sering muncul hingga mendekat perumahan penduduk telah menimbulkan keresahan masyarakat karena khawatir terancam keselamatan jiwa mereka.
Upaya pengusiran secara tradisional sudah berulang kali dilakukan masyarakat, namun tidak berhasil, sedangkan perhatian dari aparat pemerintah yang bertanggungjawab terhadap gangguan satwa liar dilindungi hingga saat ini seperti terabaikan.
"Kami tidak mengerti, mengapa tidak ada pihak yang membantu mengatasi keresahan masyarakat, apakah mereka baru turun ke lokasi setelah jatuh korban jiwa manusia," kata Tengku A. Rani.
Beberapa bulan lalu, kawanan gajah tersebut sempat bertahan di seputar hutan dekat SP-IV Patek selama hampir sebulan, namun akhirnya satwa dilidungi itu menghilang sendiri, setelah tanaman perkebunan dan pertanian penduduk habis diobrak-abrik semuanya.
"Ketika itu, masyarakat petani tradisional di sekitar Sp-IV Patek sering menonton kawanan gajah liar itu bereaksi bebas di areal perkebunan warga dari jarak 100 meter," katanya.
Dengan turunnya lagi kawanan gajah tersebut di wilayah hutan SP-IV Patek, berarti sepanjang sepuluh bulan tahun 2007 sudah dua kali satwa liar dilindung itu mengunjungi kawasan itu, setelat pertama sekitar September hingga pagar menasah setempat ikut menjadi sasaran perusakan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007