Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mengamankan satu ekor buaya muara yang ditangkap warga di kandang transit Passo.Setelah ditangkap warga pukul 14.30 WIT di gorong-gorong pasar gotong royong, buaya muara berjenis kelamin betina dengan panjang 115 cm diamankan di kandang transit passo
"Setelah ditangkap warga pukul 14.30 WIT di gorong-gorong pasar gotong royong, buaya muara berjenis kelamin betina dengan panjang 115 cm diamankan di kandang transit passo," kata petugas BKSDA Maluku, Suharto Ismai, Rabu.
Ia mengatakan, buaya tersebut ditangkap dengan cara dijerat dengan menggunakan kawat baja oleh warga, setelah melewati proses pencarian.
Informasi dari warga bahwa buaya dilaporkan muncul sejak Selasa (12/2) di gorong-gorong samping pusat perbelanjaan Ambon Plaza (Amplaz).
"Laporan masyarakat ditindaklanjuti dengan penyisiran dan rencana penangkapan buaya, tetapi belum berhasil sehingga kami mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan ke 'call center' BKSDA Maluku jika buaya terlihat kembali," katanya.
Suharto mengakui, proses pencarian dilakukan di tiga titik, yaitu tempat muncul pertama buaya dekat di kantor Ambon Ekspress, kedua di belakang kantor, titik ketiga di kontainer pelabuhan Yos Sudarso.
"Penyisiran dilakukan dengan memasang mata kail untuk menangkap buaya, mata kail kita pasang bangkai binatang untuk umpan buaya di tiga lokasi, tetapi belum mendapatkan hasil. Dari keterangan masyarakat yang ada dilokasi diketahui bahwa dilokasi tersebut masih terdapat sekitar 3 ekor buaya yang belum berhasil ditangkap," ujarnya.
Buaya tersebut, kata dia, untuk sementara diamankan di kandang transit passo untuk dilakukan proses observasi dan perawatan, karena adanya luka di sekitar mulut yang diakibatkan oleh bekas jeratan sambil menunggu proses pelepasliaran.
Proses pelepasliaran akan dilakukan jika kondisi luka bekas jeratan pada mulut buaya tersebut sudah dinyatakan sembuh dan lokasi pelepasliaran direncanakan akan dilakukan di kawasan konservasi SA Sungai Nief Seram Bagian Timur.
Dia mengatakan petugas dibantu oleh masyarakat sekitar masih akan berusaha melakukan penangkapan dan translokasi buaya yang belum tertangkap.
Masyarakat yang ada disekitar amplas diharapkan jangan panik dikarenakan saat ini buaya tersebut masih aman dan belum dalam kondisi membahayakan.
"Kami mengharapkan peran serta masyarakat untuk melaporkan kepada kami jika ditemukan adanya kemunculan buaya di sekitar gorong-gorong belakang amplas," tandas Suharto.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019