Kata-kata sarat harapan itu ternyata mendapat respons positif dari fans Manchester United. Lindelof bersandar kepada kredo dari harapan, bahwa segala kemungkinan dapat saja terjadi, untuk itu jangan pernah menyerah.
Itu dikatakan Lindelof jelang laga antara Manchester United kontra Paris Saint-Germain dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions yang digelar di Stadion Parc des Princes, Paris, pada Rabu malam waktu setempat, atau Kamis dini hari, pukul 03.00 WIB.
Dalam laga sebelumnya, Manchester United kalah 0-2 dari Paris Saint-Germain dalam pertandingan yang dihelat di Old Trafford. Pasukan asuhan pelatih Ole Gunnar Solskjaer itu butuh menang lebih dari dua gol agar mampu lolos ke babak perempat final.
Dua gol yang bersarang di gawang Manchester United itu dilesakkan oleh Presnel Kimpembe dan Kylian Mbappe.
Bek berpaspor Swedia itu ingin agar personel Manchester United membentangkan asa seluas-luasnya, meski perjuangan tidaklah ringan melawan Paris Saint-Germain di Paris.
"Tentu pertandingan bakal berjalan dengan sengit, tetapi kami datang dan bertanding ke sini untuk meraih kemenangan. Segala kemungkinan dapat saja terjadi. Kami tahu dan paham hal itu," katanya sebagaimana dikutip dari laman express co.uk.
Pemain berusia 24 tahun itu bergabung bersama Manchester United pada 2017 dari Benfica. Ia pernah dilatih oleh Jose Mourinho dan Solskjaer.
Ketika ia ditanya soal kesannya selama dilatih oleh Solskjaer, ia menjawab, "Sejak ia melatih di sini, ia banyak membantu saya. Ia kerapkali berkata, tampillah dan nikmatilah setiap laga, serta lakukan hal yang terbaik."
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019