• Beranda
  • Berita
  • Gubernur: Bandara Depati Amir Pangkalpinang terancam banjir

Gubernur: Bandara Depati Amir Pangkalpinang terancam banjir

7 Maret 2019 12:46 WIB
Gubernur: Bandara Depati Amir Pangkalpinang terancam banjir
Pencarian Pesawat Airasia Dua kru udara heli MI-17 milik Penerbangan TNI AD (Penerbangan TNI AD) mendarat usai melakukan pencarian lokasi pesawat AirAsia QZ8501, di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Bangka Belitung, Senin (29/12). Basarnas beserta tim gabungan dari TNI dan Polri melakukan koordinasi pencarian pesawat AirAsia Airbus A320 QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak pada 28 Desember 2014 di sekitar utara Karimun Jawa, antara Laut Jawa dan Selat Karimata. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Kolong-kolong di dekat bandara dipagar, sehingga air tidak bisa keluar dan masuk di lubang bekas tambang tersebut

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan Bandara Depati Amir Pangkalpinang terancam banjir, karena kolong atau lubang bekas tambang yang bersebelahan dengan bandara itu dipagar pemilik lahan.

"Kolong-kolong di dekat bandara dipagar, sehingga air tidak bisa keluar dan masuk di lubang bekas tambang tersebut," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan sekarang ini disaat hujan lebat turun kelurahan di sekitar bandara tersebut banjir dan digenangi air, karena terjadinya penyempitan saluran dan tempat penampungan air hujan tersebut di pagar pemiliknya.

Ia menyontohkan  beberapa waktu lalu Kampung Dul dan Cilok yang berdekatan dengan bandara terkena  banjir, karena hujan lebat dan tersumbatnya saluran air karena adanya pagar kolong tempat pembuangan air kelurahan tersebut.

"Kalau ini dibiarkan terus, maka disaat hujan lebat turan, bandara ini banjir yang akan mengganggu penerbangan di bandara tersebut," ujarnya.

Menurut dia, apabila bandara ini banjir, maka jelas akan mengganggu keberangkatan dan kedatangan pesawat udara yang pada akhirnya berdampak terhadap perkembangan pariwisata, investasi dan perekonomian masyarakat di daerah ini.

"Kita akan segera menindaklanjuti masalah ini, karena ini akan berdampak buruk terhadap aktivitas bandara di daerah ini," katanya.

Oleh karena itu diminta pemilik lahan untuk segera membuka pagar tersebut dan tidak menimbun kolong-kolong tempat penampungan air hujan ini.

"Masak kolong di pagar yang membuat genangan air hujan tidak bisa masuk ke lubang tambang tersebut," katanya.
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019