• Beranda
  • Berita
  • Korban banjir Trenggalek mulai tinggalkan posko pengungsian

Korban banjir Trenggalek mulai tinggalkan posko pengungsian

7 Maret 2019 22:14 WIB
Korban banjir Trenggalek mulai tinggalkan posko pengungsian
Plt Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin (kedua kanan) menyalurkan bantuan logistik makanan untuk korban banjir bandang di Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019). Pemkab Trenggalek menetapkan status siaga bencana seiring banjir bandang dan tanah longsor yang melanda belasan desa di 10 kecamatan daerah itu sejak Rabu (6/3/2019) malam. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/hp.

Meski sudah surut, namun semua terus siaga. Sebab cuaca sampai saat ini masih mendung dan berpotensi turun hujan lagi, yang bisa memicu banjir...

Korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek mulai meninggalkan posko-posko pengungsian dan kembali ke rumah masing-masing.

Di Balai Kantor Kecamatan Pogalan, Kamis sore, sudah tidak terlihat ada pengungsi yang bertahan di tempat penampungan sementara. 

Kondisinya lengang, tidak seperti pada siang hari ketika masih banyak keluarga yang mengungsi sambil membawa tas-tas berisi baju dan barang berharga.

Suasana serupa terlihat di posko Dinas Sosial Trenggalek. Hanya ada petugas Dinas Sosial dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang siaga sambil menyiapkan logistik bantuan bagi warga di daerah-daerah terdampak bencana.

"Di dua posko pengungsian utama di Balai Kecamatan Pogalan dan Dinsos sekarang sudah sepi. Warga memilih pulang untuk membersihkan rumahnya yang kotor akibat banjir bandang," kata Pelaksana Tugas Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.

Ia mengatakan meski banjir sudah surut dan warga terdampak bencana mulai kembali ke rumah, aparat pemerintah tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan hujan turun lagi dan menyebabkan banjir.

"Meski sudah surut, namun semua terus siaga. Sebab cuaca sampai saat ini masih mendung dan berpotensi turun hujan lagi, yang bisa memicu banjir susulan," katanya.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek menetapkan status siaga bencana sesaat setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang 28 desa dan kelurahan di daerah itu.

Wilayah yang terdampak banjir tercatat berada di sembilan desa di Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan dan Panggul. Sementara tanah longsor menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Trenggalek terjadi di Kecamatan Pule, Bendungan, Tugu, Dongko, Durenan, Pule, Panggul, dan Trenggalek.

Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek berdampak pada 4.923 keluarga, termasuk di dalamnya 14.779 murid sekolah.
  
Selain itu ada desa-desa yang menghadapi terjangan angin kencang di Kecamatan Karangan.

Baca juga:
Pemkab Trenggalek tetapkan status siaga bencana banjir dan longsor
Banjir bandang landa 10 kecamatan di Trenggalek

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019