"Hujan deras telah menyebabkan banjir di 15 kabupaten karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan," kata Sutopo dihubungi di Jakarta, Kamis.
Sutopo mengatakan 15 kabupaten yang terdampak banjir adalah Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar.
Wilayah yang paling parah terlanda banjir adalah Madiun akibat luapan Sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun.
"Sebanyak 39 desa di delapan kecamatan di Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 kepala keluarga atau 17.268 jiwa terdampak," jelasnya.
Banjir di Madiun telah menyebabkan dua rumah rusak berat, 253 hektare sawah tergenang, tiga titik tanggul rusak, dua jembatan rusak, satu unit gorong-gorong rusak dan ribuan ternak terdampak.
"Bupati Madiun telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari, yaitu sejak Rabu (6/3) hingga Selasa (19/3)," tuturnya.
Sementara itu, banjir di wilayah lain melanda delapan dusun, tiga kelurahan dan 12 desa di enam kecamatan dan 456 kepala keluarga di Nganjuk; 18 desa di enam kecamatan dan 4.490 kepala keluarga di Ngawi; 284 rumah di Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Magetan; dan 498 kepala keluarga di tiga desa di Sidoarjo.
Kemudian, SDN Gembolan 1 di Desa Gembolan, Kecamatan Gurah, Kediri; 1.382 rumah dan 121 hektare sawah di 23 desa di delapan kecamatan di Bojonegoro; 620 kepala keluarga dan 140 hektare sawah serta tiga kantor pemerintahan, empat sekolah dan tujuh tempat ibadah di 10 desa di Kecamatan Parengan, Tuban; satu meninggal dan satu luka ringan akibat banjir dan puting beliung di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Tongas, Probolinggo; dan 90 rumah di tiga kecamatan di Gresik.
Banjir juga melanda 10 desa di dua kecamatan di Pacitan; 14 desa di lima kecamatan di Trenggalek, ruas jalan dan permukiman di Kecamatan Balong, Ponorogo; 60 rumah di sembilan desa di tiga kecamatan di Lamongan akibat tanggul Sungai Bengawan Solo jebol sepanjang 70 meter; dan 240 kepala keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Sutojayan, Blitar.
"BPBD bersama TNI/Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD," kata Sutopo. ***3*** (T.D018)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019