BNPB minta masyarakat bersiap antisipasi banjir

8 Maret 2019 13:50 WIB
BNPB minta masyarakat bersiap antisipasi banjir
Ilustrasi - Warga beraktivitas di jalan yang terendam rob di Desa Timbulsloko, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Berdasarkan pantauan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gelombang air laut di Laut Jawa pada Selasa (19/6/2018) hingga Rabu (20/6/2018) mengalami kenaikan 1,25 meter-2,5 meter. BMKG mengimbau kepada warga yang bermukim di sekitar wilayah Pantai Utara Jateng waspada terhadap banjir rob. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meminta masyarakat untuk bersiap mengantisipasi setiap jenis bencana banjir.

"Karakteristik banjir sangat beragam, dapat disebabkan curah hujan tinggi tanpa diimbangi serapan tanah yang cukup atau berupa rob atau bandang," kata Sutopo di Jakarta, Jumat.

Sutopo mengatakan banjir adalah bencana yang sering terjadi di wilayah Indonesia disebabkan faktor hidrometeorologi yang selalu meningkat setiap tahun.

Meskipun tidak menimbulkan banyak korban jiwa, banjir kerap kali merusak infrastruktur dan mengganggu stabilitas perekonomian masyarakat secara signifikan.

Untuk mengurangi kerugian maupun korban akibat banjir, Sutopo mengatakan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir perlu memperhatikan ketinggian bangunan atau rumahnya.

"Tinggikan panel listrik di rumah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Saat banjir akan atau sudah terjadi, masyarakat harus memerhatikan setiap informasi yang ada dengan berpatokan pada informasi dari lembaga resmi yang bertanggung jawab.

"Waspada terhadap banjir yang akan datang. Apabila terjadi banjir bandang, beranjak segera ke tempat yang lebih tinggi, jangan menunggu instruksi evakuasi," jelasnya.

Apabila masih tersedia waktu, amankan barang-barang di dalam rumah dengan menempatkannya pada bagian yang lebih tinggi sebelum evakuasi.

Jangan lupa, matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik dan jangan menyentuh peralatan bermuatan listrik apabila berdiri di air.

"Saat meninggalkan rumah, jangan berjalan di arus air karena dapat menyebabkan jatuh. Apabila harus berjalan di air, cari pijakan yang kuat dan gunakan tongkat untuk mengecek kepadatan tempat berpijak," katanya.

Yang tidak kalah penting, jangan memaksakan melakukan evakuasi dengan menggunakan mobil di wilayah banjir. Bila air sudah naik, abaikan mobil dan keluar ke tempat yang lebih tinggi.

"Apabila tidak dilakukan, mobil dan penumpang di dalamnya dapat tersapu arus banjir dengan cepat," jelasnya.

BNPB mengimbau masyarakat untk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemungkinan banjir, longsor dan puting beliung akibat aktivitas Aktivitas Madden Julian Oscillation dan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia.

Fenomena alam tersebut menyebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berpeluang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

"Wilayah yang mungkin mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi adalah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat," katanya. (*)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019