"Kita sudah mendata 400 ribu KPM yang benar-benar siap untuk ikut program ini," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat.
Menteri Sosial bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menandatangani Nota Kesepahaman tentang penumbuhan wirausaha baru industri kecil dan industri menengah bagi penerima manfaat PKH dan penerima manfaat bidang kesejahteraan sosial lainnya.
Agus mengatakan, Kemensos menargetkan sedikitnya 800 ribu KPM PKH graduasi mandiri atau keluar dari kepesertaan PKH pada 2019.
Pada 2017 jumlah KPM sejahtera mandiri sebanyak 230.351 keluarga atau 2,3 persen dari total KPM. Pada 2018 jumlahnya meningkat menjadi 621.789 keluarga atau 6,2 persen dari total KPM.
KPM graduasi mandiri adalah peserta PKH yang sudah meningkat status ekonomi dan kesejahteraan sehingga tidak lagi mendapatkan bantuan.
"Kerja sama ini adalah upaya pemerintah agar mereka yang mandiri tidak lagi terpuruk dalam kemiskinan, maka harus diperkuat dengan usaha-usaha mandiri," tambah Agus.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kerja sama tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kementerian Perindustrian menargetkan untuk mencetak 20 ribu wirausaha baru pada 2019.
"Kita akan memberikan pelatihan dan pendampingan agar usaha mereka bisa menjadi industri yang mampu bersaing," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, dari berbagai kunjungan pada sosialisasi penyaluran PKH di sejumlah daerah, usaha-usaha yang dimiliki KPM PKH lebih banyak pada sektor makanan, minuman dan kerajinan.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, selain 400 ribu KPM PKH graduasi, yang sudah siap untuk dikembangkan juga dalam kerja sama tersebut adalah 50 ribu Kelompok Usaha Bersama (Kube).
"Kita sudah petakan dimana saja dan usaha apa saja. Harapannya peserta PKH bisa sukses dan mandiri," kata Harry Hikmat.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019