Konser musikal ini diselenggarakan sebagai upaya untuk terus menghidupkan karya sastra Indonesia dalam rangka membentuk karakter dan kecintaan pada Tanah Air. Puisi-puisi dari 26 penyair Indonesia akan didramatisasikan ke atas pentas dan disusun menjadi dialog dan nyanyian yang dibalut oleh tata visual dan cahaya yang megah dan indah.
Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengatakan, pementasan konser musikal puisi cinta ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan pelat merah ini dalam melesetarikan karya sastra dan budaya Indonesia.
"Sebagai garda terdepan dalam melesetarikan kesusasteraan Indonesia, Balai Pustaka selalu berkomitmen untuk memperkenalkan berbagai karya sastra lewat beragam medium yang populer di kalangan masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Oji ini di Jakarta, Jumat.
'Cinta Tak Pernah Sederhana' mengisahkan seseorang yang terasing karena berbagai perubahan nilai, guncangan sosial, bahkan disrupsi nilai-nilai kebangsaan. Puisi hadir sebagai pelita yang menerangi suramnya kehidupan manusia, menjadi oasis di tengah padang gurun.
"Puisi merupakan nutrisi bagi batin saya," ungkap Founder Titimangsa Foundation Happy Salma.
Dirinya mengungkapkan bahwa telah lama merencanakan untuk menggelar sebuah pementasan puisi yang tidak biasa, tidak sebatas pembacaan puisi atau deklamasi semata.
"Ide ini berkembang hingga pada akhirnya menjadi konsep pertunjukan yang tak terduga; penceritaan puisi yang dituangkan ke dalam alur percakapan dan nyanyian," ujar salah satu peraih Piala Citra tahun 2010 ini.
Pementasan yang akan disutradarai oleh sastrawan kenamaan Agus Noor ini pun bertabur bintang. Reza Rahadian, Marsha Timothy, Chelsea Islan, Atiqah Hasiholan, Sita Nursanti, Teuku Rufnu Wikana, dan Butet Kertaradjasa dipastikan akan menghidupkan naskah-naskah puisi ke dalam seni akting di pentas teater.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019