Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan kereta api bandara harus bisa direalisasikan, karena untuk membantu transportasi masyarakat yang ingin ke bandar udara (bandara).Untuk mewujudkan kereta api bandara harus ada dukungan semua pihak, khususnya masyarakat yang tinggal di pinggiran rel, kata Jokowi
"Bandara ini (Raden Inten II, red) sudah internasional. Saya ingin ada kereta bandara untuk menopang arus penumpang yang ingin berpergian, baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Presiden saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera dan Bandara raden Inten II di Lampung, Jumat.
Menurut Jokowi, dengan diresmikan Bandara Raden Inten II Lampung Selatan menjadi bandara internasional, tentu harus didukung oleh transportasi lainnya khususnya kereta api bandara.
Kehadiran kereta api bandara ini akan mempermudah bagi para penumpang yang ingin bepegian ke bandara.
"Untuk mewujudkan kereta api bandara harus ada dukungan semua pihak, khususnya masyarakat yang tinggal di pinggiran rel," kata Jokowi yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Kepala Negara menjelaskan, untuk mewujudkan kereta api bandara membutuhkan lahan yang luas, seperti pembangunan stasiun, jalur, jembatan penghubung dan lainnya.
Karena membutuhkan lahan yang luas, Kementrian Perhubungan, khususnya Ditjen Perkeretaapian harus dapat menertibkan bangunan yang berada di sekitar jalur rel, terutama di kanan dan kiri rel kereta api.
Hal ini mengingat hampir 80 persen lahan di kanan dan kiri jalur rel kereta dikuasai oleh masyarakat. Melihat kondisi seperti ini menjadi pekerjaan bagi Kementrian Perhubungan, khususnya Ditjen Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia untuk dapat melakukaan sosialisasi kepada masyarakat.
"Jadi secepatnya harus ada gerakan sosialisasi, agar bisa segera terbangun kereta api bandara," kata Presiden.
Baca juga: Lampung ingin Bandara Raden Inten segera menjadi embarkasi haji
Pewarta: Edy Supriyadi dan Emir FS
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019