• Beranda
  • Berita
  • PKK Aceh siap terlibat aktif dalam gerakan Geunting

PKK Aceh siap terlibat aktif dalam gerakan Geunting

8 Maret 2019 21:23 WIB
PKK Aceh siap terlibat aktif dalam gerakan Geunting
Ilustrasi. Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Vita Gamawan Fauzi (kanan) berbincang dengan seorang ibu saat meninjau posyadu terpadu di Desa Ie Masen Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Selasa (13/3). (FOTO ANTARA/Irwansyah Putra)
Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terlibat aktif dalam program Gerakan Upaya Pencegahan Stunting (anak kerdil) atau yang disingkat Geunting di provinsi itu.

"Kami siap untuk berkontribusi maksimal dalam program ini dan kami juga meminta agar seluruh organisasi perempuan turut dilibatkan dan melibatkan diri pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Geunting," katanya di Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menjadi pemateri pada acara Simposium Menuju Aceh Hebat dengan Gerakan Upaya Pencegahan Stunting, yang diselenggarakan oleh BKKBN Perwakilan Aceh, di Banda Aceh.

Ia menjelaskan Pemerintah Aceh sedang gencar melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan stunting, karena provinsi tersebut menduduki peringkat ketiga se-Indonesia, sebagai daerah yang cukup tinggi angka kejadian stuntingnya, yaitu sebesar 37,9 persen.

Penyebab utama stunting adalah kurangnya perhatian bagi tumbuh kembang anak, terutama asupan gizi yang berakibat tubuh si anak menjadi pendek dan daya tahannya tidak terlalu kuat.

Dalam penanganan dan penanggulangan stunting, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, didampingi Wakil Ketua TP PKK Aceh dan sejumlah bupati/wali kota telah mendeklarasikan gerakan pencegahan dan penanganan stunting di provinsi itu.

Ia mengatakan salah satu upaya yang terus dilakukan TP PKK dan Pemerintah Aceh yakni melatih kader Posyandu, pendampingan ibu hamil dan penggunaan buku KIA, revitalisasi dan optimalisasi Posyandu terintegrasi.

"TP PKK Aceh juga terus menggalakkan taman obat mandiri keluarga dan Rumoh gizi. Semua gerakan dan upaya yang kita lakukan ini adalah untuk menekan sekecil-kecilnya angka stunting di Aceh," katanya.

Menurut dia rasa kesetiakawanan menjadi faktor penting dalam upaya penanganan mal nutrisi dan stunting, di mana sikap cepat tanggap, saling menjaga dan saling mengingatkan antar tetangga akan mempercepat proses penanganan, seandainya di tengah masyarakat ditemukan kejadian stunting.

Dyah juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk tidak hanya fokus kepada keluarga sendiri tetapi juga kepada tetangga dan lingkungan sekitar, sehingga kejadian stunting akan cepat ditangani.

Pada tahun 2019, Pemerintah Aceh bersama TP PKK Aceh, Unicef dan Kompak akan melakukan intervensi stunting di sepuluh kabupaten/kota yaitu Pidie, Aceh Tengah, Aceh Timur, Sabang, Aceh Jaya, Simeulue, Singkil, Bireuen, Bener Meriah dan Aceh Barat.

Kepala BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan asupan gizi seimbang bagi pertumbuhan tubuh dan otak anak merupakan faktor penting untuk melahirkan generasi yang mampu bersaing secara global di masa mendatang.

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019