"Tim masih stanby di lokasi, dikarenakan api terlihat terus menyala dan mulai menjalar ke lahan lainnya. Dan tim gabungan saat ini telah melokalisir penyebaran api," kata Dandim Nagan Raya, Lekol Kav Nanak Yuliana, dalam laporan tertulisnya, Jum'at.
Upaya pemadaman melibatkan 60 orang petugas yang terdiri dari 40 prajurit TNI, 10 Polri dan 10 petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, serta 70 orang warga dan karyawan PT Fajar Bayzuri.
Kondisi di lapangan masih sangat sulit dipadamkan karena tidak tersedia sumber air, kemudian BPBD Nagan Raya mengerahkan dua unit pompa air kemudian juga dibantu dengan satu unit alat berat excavator ke lokasi.
"Sulitnya medan menuju kelokasi dan tidak tersedia sumber air serta tebalnya semak belukar menjadi kendala upaya pemadaman," kata Letkol Kav Nanak Yuliana disela - sela memimpin upaya pemadaman itu.
Prajurit TNI dari Kodim 0116/Nagan Raya, Polsek Kuala bersama Personel BPBD Nagan Raya serta para pekerja PT Fajar Bayzury dan warga desa setempat bergegas menuju lokasi kebakaran.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad menyatakan, satelit menemukan tiga titik panas terdeteksi yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan berada di wilayah Aceh
Ketiga titik panas tersebut tersebar di tiga daerah, dua titik panas di antaranya berada pada wilayah Barat - Selatan, seperti Aceh Barat, di Kecamatan Arongan Lambaek, dan Nagan Raya, di Kecamatan Darul Makmur.
Sedangkan satu titik panas terdapat di wilayah Tengah yang merupakan penghasil tanaman kopi baik jenis Arabika maupun Robusta dengan kualitas ekspor, yakni Aceh Tengah terpantau di Kecamatan Bebesan.
Pewarta: Anwar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019