• Beranda
  • Berita
  • Wartawan: terorisme adalah pendudukan, bukan tv Al-Aqsha

Wartawan: terorisme adalah pendudukan, bukan tv Al-Aqsha

8 Maret 2019 21:58 WIB
Wartawan: terorisme adalah pendudukan, bukan tv Al-Aqsha
Ibu dari juru kamera TV al-Aqsa Mahmoud Al Kawmy berkabung atas kematian putranya saat upacara pemakaman di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (21/11). Sumber dari rumah sakit mengatakan bahwa dua juru kamera yang bekerja untuk al-Aqsa TV, termasuk Kawmy, dan seorang direktur program pendidikan untuk saluran TV al-Quds, dimana keduanya terkait dengan pemerintahan Hamas, tewas oleh serangan udara Israel saat berada di dalam mobil mereka Selasa lalu. Juru kamera Mahmoud Al Kawmy tewas dalam mobil mereka tidak jauh dari rumah sakit Shifa di Kota Gaza sementara direktur program al-Quds tewas di dalam mobilnya di Jalur Gaza. (REUTERS/Mohammed Salem)
Ramallah, Palestina (ANTARA) - Perhimpunan Wartawan Palestina (PJS) di dalam satu pernyataan pada Kamis (7/3) mengecam keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menganggap stasiun televisi yang dioperasikan HAMAS, Al-Aqsha, sebagai "organisasi teroris".

Perhimpunan wartawan itu menegaskan bahwa pendudukan Israel lah pangkal semua terorisme dan rasisme di wilayah tersebut dan di seluruh dunia pada umumnya.

Keputusan itu, katanya, adalah bagian dari perang terbuka yang dikobarkan oleh penguasa pendudukan Israel terhadap wartawan Palestina dan perusahaan media, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Keputusan tersebut juga memberi keabsahan bagi serangan oleh tentara Israel, yang ditujukan terutama kepada stasiun televisi Al-Aqsha dan pegawainya.

PJS menyeru staf stasiun televisi Al-Aqsha agar melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa.

Israel sebelumnya telah membom dan menghancurkan bangunan markas stasiun televisi Al-Aqsha di Jalur Gaza, tapi stasiun televisi itu terus beroperasi dari tempat lain.

Baca juga: Mesir tahan tiga wartawan tv Al Jazeera

Redaktur: Fardah Assegaf 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019