Sodetan Pelangwot Lamongan normal alirkan air

9 Maret 2019 08:02 WIB
Sodetan Pelangwot Lamongan normal alirkan air
Sejumlah warga Bojonegoro, di depan rumah yang dikepung air banjir. (Slamet Agus Sudarmojo.)

Dua pintu sodetan Pelangwot-Sedayu Lawas semuanya dibuka. Sodetan bisa berfungsi normal mengalirkan air Bengawan Solo dengan debit 640 meter kubik per detik ke lau.

Perum Jasa Tirta (PJT) I Subdivisi Jasa ASA III/2 Madiun, Jawa Timur, menyatakan sodetan Pelangwot-Sedayu Lawas di Lamongan, sepanjang 12,4 kilometer berfungsi normal mengalirkan debit air Bengawan Solo ke laut.

"Dua pintu sodetan Pelangwot-Sedayu Lawas semuanya dibuka. Sodetan bisa berfungsi normal mengalirkan air Bengawan Solo dengan debit 640 meter kubik per detik ke laut," kata Pengamat Prasarana Pengairan PJT I Subdivisi Jasa ASA III/2 Madiun, Muhammad Yudo Nugroho, Sabtu.

Meski demikian, menurut dia, ketinggian air di hilir Babat, dan Laren Lamongan, masih siaga merah dengan ketinggian masing-masing 7,54 meter, dan 5,72 meter, Sabtu pukul 06.00 WIB.

Sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, dalam waktu bersamaan statusnya siaga kuning dengan ketinggian masing-masing 4,46 meter dan 2,29 meter.

"Ketinggian air di Bojonegoro mulai turun, sebab Bengawan Solo di hulu Ndungus, Ngawi, juga mulai surut," kata Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Nadif Ulfia.

Oleh karena itu, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, turun menjadi 27,45 meter pukul 07.00 WIB. Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko itu, turun dibandingkan sehari yang lalu, sempat mencapai ketinggian 28,20 meter.

Begitu pula di taman Bengawan Solo (TBS) di Bojonegoro, ketinggian Bengawan Solo masih siaga kuning, tetapi mulai surut menjadi 14,23 meter pukul 07.00 WIB. Ketinggian air di TBS itu, turun sekitar 6 CM dibandingkan dengan tiga jam yang lalu.

Meski demikian, menurut Nadif, turunnya ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, berjalan lambat, karena permukaan air laut pasang disebabkan menjelang purnama.

"Genangan air luapan Bengawan Solo di Bojonegoro masih ada, antara lain, di sejumlah desa di Kecamatan Baureno," ujarnya.

BPBD, lanjut dia, telah menyalurkan bantuan 125 paket sembako masing-masing berisi beras 5 Kg, 2 liter minyak goreng, 2 Kg gula pasir dan mie instan serta bahan makanan lainnya bagi warga Desa Lebaksari, Kalisari dan Tanggungan, Kecamatan Baureno, sehari lalu.

"Warga memperoleh bantuan paket sembako sebab jalanan di desa setempat tergenang luapan air Bengawan Solo, sehingga harus naik perahu untuk membeli bahan makanan," kata Nadif.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019