"Saya berbahagia bisa bersilaturahim ke pesantren dan dihadiri tokoh lintas agama. Ini pertemuan yang 'full color'," kata Ma'ruf Amin.
Pada kesempatan tersebut, Ma'ruf memeroleh cinderamata ulos. Ma'ruf mengaku sangat senang karena sudah beberapa kali menerima ulos.
"Saya sudah beberapa kali dapat ulos, berarti saya sah jadi warga Batak," kata Ma'ruf.
Dia pun menitipkan harapan kepada seluruh tokoh lintas agama dan masyarakat Sumatera Utara agar senantiasa menjaga keutuhan bangsa.
Dia menekankan apabila keutuhan bangsa, yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, bisa terjaga maka Indonesia akan menjadi negara maju di masa akan datang.
Dalam kesempatan itu hadir sejumlah tokoh lintas agama seperti tokoh Uskup Agung Pius Batubara, Pastor Silaen, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Mujianto serta tokoh Sumatera Utara R.E. Nainggolan.
Tokoh Sumatera Utara R. E Nainggolan mengatakan Ponpes Al-Kautsar dikenal sebagai simbol keberagaman di Sumatera Utara.
"Syekh Marbun pengasuh Ponpes Al-Kautsar kami sebut Gus Dur-nya Sumatera Utara. Setiap ada acara hari raya kami selalu mengingat tempat ini," kata Nainggolan.
Dia mengapresiasi kehadiran Ma'ruf di sana. Menurutnya sosok Ma'ruf akan selalu ada di hati masyarakat.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019