• Beranda
  • Berita
  • Kemendag APEC bermanfaat dorong kepentingan nasional

Kemendag APEC bermanfaat dorong kepentingan nasional

10 Maret 2019 19:17 WIB
Kemendag APEC bermanfaat dorong kepentingan nasional
Ilystrasi - Baris depan (ki-ka): Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Chili Sebastian Pinera, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Presiden Indonesia Joko Widodo, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam; baris belakang (ki-ka): Wakil Sekretaris Perdagangan Luar Negeri Meksiko Carlos Baker Pineda, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Menteri Luar Negeri Peru Nestor Popolizio, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dan delegasi Taiwan untuk APEC Morris Chang, berfoto bersama menjelang sesi retret KTT APEC di Port Moresby, Papua Nugini, Minggu (18/11/2018). ANTARA FOTO/Reuters-David Gray/cfo/hp.

Kementerian perdagangan menekankan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) merupakan forum yang bermanfaat dalam mendorong kepentingan Indonesia.

 

“Pembahasan di APEC semakin maju dan berkembang seiring dengan dinamika global yang tidak hanya ditantang untuk mampu mewujudkan perdagangan bebas di kawasan, namun bagaimana instrumen tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Plt Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kemendag Deny W Kurnia lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

 

Isu seperti pemberdayaan perempuan dan pembangunan berkelanjutan adalah wujud keberpihakan APEC pada isu-isu inklusif.

 

Dengan kata lain, lanjut Deny, APEC menginginkan  lebih banyak pihak yang menikmati keuntungan dari liberalisasi perdagangan.

 

Kepentingan tersebut antara lain dalam perdagangan yang mengembangkan kerja sama UMKM, mengentaskan kemiskinan, dan memanfaatkan ekonomi digital.

 

Hal ini disampaikan Deny yang sekaligus sebagai Ketua delegasi Indonesia pada sidang Komite Perdagangan dan Investasi (CTI) di forum APEC tanggal 3-4 Maret 2019, di Santiago, Chile.

 

Di bawah keketuaan Chile, terdapat empat prioritas APEC tahun ini, yaitu: Masyarakat Digital; Integrasi 4.0; Perempuan, UMKM, dan Pertumbuhan Inklusif; dan Pertumbuhan Berkelanjutan.

 

"Partisipasi Indonesia dalam CTI yaitu untuk membahas keempat prioritas tersebut, termasuk yang terkait dengan kepentingan Indonesia," jelas Deny.

 

APEC terus menjadi forum yang diperhitungkan dunia sampai saat ini. Merujuk data APEC at Glance, kawasan APEC kini menguasai 60 persen GDP dunia atau senilai 48 triliun dolar AS.

 

Saat ini, APEC masih terus berupaya meningkatkan pertukaran ide dan peningkatan kapasitas agar gap antara ekonomi maju dan berkembang dapat dikurangi secara bertahap.

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019