Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Jawa Timur menyatakan, sedikitnya 50 bangunan rusak akibat kencang yang melanda dua kecamatan di wilayah itu, Minggu (10/3).Data jumlah bangunan rusak ini, berdasarkan laporan petugas lapangan yang kami terima hingga tadi malam
"Data jumlah bangunan rusak ini, berdasarkan laporan petugas lapangan yang kami terima hingga tadi malam," kata Kepala BPBD Pemkab Sumenep Abd Rahman Readi di Sumenep, Senin pagi.
Ke-50 bangunan rusak itu tersebar di empat desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Lenteng dan Kecamatan Saronggi.
Di Kecamatan Saronggi dua desa, yakni Desa Talang dan Desa Kambingan Timur, sedangkan di Kecamatan Lenteng di Desa Poreh dan Desa Tarogan.
Di Kecamatan Lenteng, jumlah total bangunan rusak akibat angin kencang yang disertai hujan deras pada Minggu (10/3) itu, sebanyak 46 unit bangunan, sedangkan empat bangunan sisanya di Kecamatan Saronggi.
Ia menjelaskan, data jumlah bangunan rusak ini, merupakan data sementara, yang dilaporkan petugas BPBD Pemkab Sumenep yang bertugas di lapangan.
"Kalau korban jiwa, nihil, tapi kerugian materiel ditaksir mencapai ratusan juta. Jenis kerusakannya, mulai dari rusak tingan hingga rusak parah," katanya.
Saat ini, kata dia, Pemkab Sumenep berkoordinasi dengan TNI dan Polri, guna membantu para korban.
Selain merusak bangunan, hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Minggu sekitar pukul 12.00 WIB itu, menurut BPBD pada pukul 13.00 WIB, juga merobohkan pepohonan dan memutus jaringan listrik di lokasi kejadian.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Kecamatan Lenteng dan Kecamatan Saronggi, memang terdata sebagai kecamatan rawan bencana alam.
Sebelumnya, BPBD Pemkab Sumenep merilis, memasuki musim angin dan hujan saat ini, wilayah Kabupaten Sumenep terdeteksi ada 21 titik rawan bencana.
Ke-21 titik rawan bencana alam tersebut tersebar di Kalianget, Pasongsongan, Guluk-Guluk, Lenteng dan Kecamatan Saronggi.
Di Kecamatan Kalianget, jenis bencana alam yang rawan terjadi adalah angin kencang dan angin puting beliung, termasuk di Kecamatan Lentang dan Kecamatan Saronggi.
Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Pasongsongan dan Kecamatan Guluk-Guluk, ancaman bencana alam berupa tanah longsor, karena daerah tersebut merupakan daerah perbukitan.
Sementara terkait bencana angin kencang yang merusak puluhan rumah di dua desa di Kecamatan Saronggi dan Lenteng, Minggu siang itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Bencana BPBD Pemkab Sumenep Syaiful Arifin menyatakan, pihaknya telah menerjunkan ke lapangan untuk melakukan pendataan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019