• Beranda
  • Berita
  • Produk mebel Indonesia makin diminati pasar Austria untuk apartemen dan rumah

Produk mebel Indonesia makin diminati pasar Austria untuk apartemen dan rumah

11 Maret 2019 06:22 WIB
Produk mebel Indonesia makin diminati pasar Austria untuk apartemen dan rumah
Illustrasi: Pameran produk kerajinan dan kayu (ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

Acara ini menjadi ruang bagi perusahaan mebel Indonesia dan Austria untuk bertemu langsung, bertukar kontak, dan menindaklanjuti dengan kemitraan bisnis...

Aneka produk mebel dan interior design produk kayu Indonesia menarik minat pengunjung Stan Indonesia di pameran Wohnen & Interiuer di Wina, Austria yang berlangsung dari tanggal 9-17 Maret 2019.

KBRI/PTRI Wina untuk kedua kalinya menggandeng 10 pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan besar pada Pameran Wohnen & Interiuer yang merupakan kegiatan tahunan pameran furnitur terbesar di Austria, demikian keterangan dari KBRI Wina, Austria yang diterima Antara London, Senin.

Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia, Dr Darmansjah Djumala, dalam pembukaan pameran menyampaikan potensi ekspor produk kayu Indonesia ke Austria sangat besar. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan ekspor yang signifikan dari tahun 2016 ke 2018, yaitu sebesar 278 persen.

Dikatakanya angka itu mencerminkan peluang yang diyakin tidak ingin dilewatkan oleh para pengusaha. Dengan berpartisipasi dalam pameran ini pihaknya  ingin mempromosikan lebih jauh potensi tersebut sehingga dapat terwujud menjadi kegiatan bisnis yang nyata.

"Acara ini menjadi ruang bagi perusahaan mebel Indonesia dan Austria untuk bertemu langsung, bertukar kontak, dan menindaklanjuti dengan kemitraan bisnis yang konkret,'' ujar Dubes Djumala.

Dikatakannya, Indonesia adalah negara pertama di dunia yang menerapkan lisensi FLEGT (Forest Law Enforcement, Governance and Trade). Dengan lisensi tersebut, produk kayu Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa telah dijamin legalitasnya dan dipastikan diproduksi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan (environmentally sustainable). Untuk itu, Indonesia harus mengoptimalkan lisensi FLEGT untuk menggenjot ekspor kayu dan produk kayu ke Eropa, termasuk Austria.

Untuk itu KBRI menyelenggarakan Forum Bisnis antara Indonesia dengan Austria di sela-sela pameran. Pada kesempatan itu, kalangan pemerintah maupun pengusaha kedua negara  akan menggunakan kesempatan untuk berdialog dalam memanfaatkan lisensi FLEGT serta membahas berbagai kendala dan tantangan dalam penerapannya.

Stan Indonesia pada pameran Wohnen & Interiuer tahun ini mempresentasikan perusahaan mebel yang pernah ikut dan baru pertama ikut dengan jumlah meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya lima peserta. Hal ini menunjukkan meningkatnya animo pengusaha mebel Indonesia untuk mengekspor ke Austria dan tingginya potensi pasar di Austria untuk produk mebel Indonesia.

Hari pertama pameran, pengunjung Stan Indonesia sudah merancang untuk tindak lanjut pemesanan untuk design interior tempat tinggal atau apartemen yang disewakan. Selama enam hari ke depan diharapkan pengusaha Indonesia dapat menjaring mitra baru di Austria dan negara Eropa Tengah lainnya untuk meningkatkan ekspor ke Eropa yang selama ini dilakukan termasuk ke Jerman dan Italia.

Pameran ini diikuti lebih dari 750 perusahaan dari negara Eropa, antara lain Austria, Jerman, Belanda, Italia, Swiss, Belgia, Hungaria, dan Ceko, dan dikunjungi lebih dari 80.000 pengunjung.

Baca juga: Paviliun Indonesia di ITB Berlin tarik minat wisatawan mancanegara
 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019