"Kami menggugah para pengusaha muda untuk peduli dengan lingkungan. Sebab dalam berwirausaha tidak bisa lepas dari lingkungan. Terjadinya kerusakan lingkungan salah satu penyebabnya perusahaan," kata Ketua Pantita Pelaksana Wave Festival Aini di Denpasar, Senin.
Aini yang juga Koordinator Act Global mengatakan bahwa Wave Festival yang berlangsung selama tiga hari dan berakhir Minggu (10/3) tersebut merupakan momentum puncak dari proyek tentang keberlanjutan alam dan kewirausahaan sosial yang telah berlangsung selama lima bulan oleh empat relawan dari Eropa.
Dalam kurun waktu tersebut, keempat relawan berkeliling Bali untuk mencari organisasi kreatif yang memiliki visi kuat dan perhatian khusus terhadap lingkungan di sekitar mereka.
"Bali khususnya Denpasar adalah kota yang penuh dengan gagasan. Act Global berhasil menemukan orang-orang yang menginspirasi dan ide yang inovatif, didorong oleh keinginan besar untuk melestarikan alam di masyarakat sekitar," ucapnya.
Ia mengatakan, ajang itu mengajak wirausahawan Bali agar tidak hanya mementingkan keuntungan, melainkan turut andil dalam menginventarisasi permasalahan serta menciptakan solusi untuk masalah lingkungan dan alam.
Selama kegiatan tersebut, Aini mengatakan, juga dilaksanakan berbagi pengalaman dari para Wirausaha Muda Udayana serta lokakarya untuk anak-anak tentang daur ulang kreatif dan keberlanjutan.
Pada malam harinya digelar penampilan band musik, sebanyak tiga band akan tampil di tiap malamnya.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini, utamanya Pemkot Denpasar, Kopernik, Merah Putih Hijau, Tri Upcycle, Malu Dong Community, Future Farmers, dan lain-lain. Mereka semua adalah organisasi yang didorong oleh semangat yang tinggi untuk mencapai visi mereka, dan kami yakin, siapa pun yang datang akan sangat terinspirasi oleh cerita mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan bahwa Pemkot Denpasar sangat mendukung pelaksanaan Wave Festival ini karena sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar.
"Bapak wali kota dan wakilnya sangat mendukung kegiatan ini, semoga ke depan dapat terus berlanjut dan menjadi wahana untuk menggugah generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan alam," katanya.
Pada kesempatan tersebut para siswa dari SD Negeri 28 Dangin Puri turut antusias mengikuti beberapa kegiatan. Yakni bagaimana cara mendaur ulang kertas, cara mengolah sisa baliho agar dapat digunakan sebagai kerajinan yang lebih bermanfaat dan kegiatan lainnya.
"Dari kegiatan ini kami punya keterampilan baru yakni membuat kerajinan dari bekas baliho dan kertas yang sudah tak terpakai," kata peserta dari SDN 28 Dangin Puri, Nyoman Darma Putra.
Baca juga: 5.000 tas ramah lingkungan habis dibagikan pada "Festival Denpasar"
Baca juga: Wapres apresiasi rekomendasi Munas Ulama NU tentang lingkungan hidup
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019