Air laut cemari Waduk Gesek Bintan Kepri

11 Maret 2019 09:43 WIB
Air laut cemari Waduk Gesek Bintan Kepri
Waduk Gesek, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, salah satu sumber air bersih yang dikelola PDAM Tirta Kepri mengering (ANTARA/Niko Panama)
Air laut mencemari Waduk Gesek, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan salah satu sumber air bersih masyarakat Kota Tanjungpinang.

Pelaksana Harian Direktur PDAM Tirta Kepri, Budi Yadi, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan, air laut merembes ke Waduk Gesek lantaran waduk itu mengalami kekeringan.

Saat waduk yang berbatasan dengan laut tersebut kering, air laut mulai masuk dan membuat air waduk  terasa payau.

Waduk Gesek sejak beberapa hari lalu memang tidak berfungsi karena mengalami kekeringan.

"Operasional di Waduk Gesek dihentikan," katanya.

Budi mengemukakan dalam kondisi normal, air bersih dari Waduk Gesek didistribusikan untuk 4.800 pelanggan. Saat ini, sebanyak 4.400 pelanggan mendapat air yang bersumber dari Sei Pulai. Namun, volume air di Sei Pulai juga tinggal 2 meter atau hanya dapat bertahan sekitar sebulan.

"Ada 17 ribu pelanggan PDAM di Tanjungpinang yang sumber airnya dari Sei Pulai sejak Waduk Gesek kering. Kalau dalam satu bulan ini tidak terjadi hujan, kemungkinan distribusi air ke rumah pelanggan terpaksa dihentikan," ujarnya.

Menurut dia, mata air di Waduk Gesek mengalami gangguan. Gangguan itu disebabkan daerah aliran sungai ke waduk mengalami hambatan akibat bendungan yang dibangun warga di sekitar waduk.

"Kami tidak dapat melarangnya, tidak dapat berbuat apa-apa karena lahan tersebut milik mereka," ucapnya.

Budi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, PDAM Tirta Kepri memberi air gratis. Warga dapat menghubungi PDAM Tirta Kepri jika membutuhkan air bersih. Air tersebut bersumber dari Sei Pulai.

"Kami siap mengantarnya. Setiap hari ribuan liter air kami salurkan ke perumahan," tuturnya. 

Baca juga: Air Waduk Pacal Bojonegoro Dikeluarkan Akibat Penuh
Baca juga: Eceng gondok di Waduk Sunter Utara

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019