Keputusan tidak mengubah target itu karena perusahaan memang tidak mau membuat angka yang terlalu muluk
Perusahaan tambang, PT Agincourt Resources menargetkan produksi emas pada 2019 mencapai 350.000 ounces atau turun dari realisasi 2018 sebesar 412.000 ounces.
"Target produksi pada 2019 memang masih sama dengan di 2018 meski realisasi 2018 di atas target yakni 412.000 ounces," ujar Senior Manager Mining Agincourt Resources Rahmat Lubis saat acara Orientasi Lanjutan Bagi Media dengan tema Enam Tahun Tambang Martabe Berbagi: Binar Industri Pertambangan Emas di Indonesia dan Dunia yang diikuti puluhan wartawan di Parapat, Sumatera Utara, Senin
Menurut dia, keputusan tidak mengubah target itu karena perusahaan memang tidak mau membuat angka yang terlalu muluk. Meskipun, ujar dia, produksi emas tambang Martabe terus naik sejak 2017.Pada 2017, produksi emas sudah 352.000 ounces dari 2016 yang masih 309.000 ounces.
Untuk meningkatkan produksi, ujar Rahmat, pihaknya membuat program Martabe Improvement Program (MIP) yang merupakan usaha berkelanjutan tambang Martabe untuk mengoptimalkan aset, efisiensi biaya, peningkatan produktivitas, serta meningkatkan arus kas.
"Target.kami menjadi produsen emas yang efisien dengan AISC di bawah 600 dolar AS per ounce dan memproduksi lebih dari 300.000 ounces per tahun," katanya.
Rahmat menyebutkan untuk mencapai itu, tambang Martabe mengoptimalisasikan produksi tambang dan kapasitas pabrik pengolahan maksimal 5,5 juta ton per tahun (MTPA).
Kemudian, mengurangi biaya produksi, material, suplai dan servis serta menurunkan pembiayaan unit.
Sementara itu, ahli pertambangan Mangantar S Marpaung menyebutkan, investasi tambang perlu didukung penuh karena pertambangan adalah incestasi langsung yang menggerakkan perekonomian secara riil dan menciptakan lapangan kerja.
"Kehadiran tambang misalnya membentuk kota baru, kawasan ekonomi baru, nfrastruktur baru serta.meningkatkan standar dan kualitas hidup masyaraakat," ujarnya.
Baca juga: Saham pemda di tambang emas Martabe tidak berubah
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019