Target tersebut merupakan revisi dari target Honda sebelumnya yakni, dua pertiga penjualan di Eropa berasal dari mobil listrik.
"Sejak visi Honda 2030 pertama kali diumumkan pada Maret 2017 lalu, kami terus melangkah menuju dimana seluruh penjualan kami di Eropa kelak berasal dari mobil listrik," kata Senior Vice President Honda Motor Europe, Tom Gardner, dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3).
"Berbagai tantangan yang dihadapi, menuntut kami untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan bagi mobilitas manusia. Teknologi terus berkembang pesat dan masyarakat juga mulai mengubah pandangannya terhadap mobil itu sendiri," kata dia.
Komitmen Honda untuk pengembangan mobil listrik diwujudkan melalui Honda e Prototype yang diluncurkan pertama kali di Jenewa. Mobil tersebut memperlihatkan wujud mobil listrik pertama Honda untuk pasar Eropa yang akan diproduksi massal akhir 2019.
Honda e Prototype mampu melaju hingga 200 km dalam kondisi baterai terisi penuh, dengan fitur fast charging yang dapat mengisi daya listrik hingga 80 persen dalam 30 menit. Honda e Concept juga dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang emosional dan menyenangkan, didukung penggerak motor elektrik pada roda belakang.
Hingga saat ini, Honda telah menerima 15.000 pendaftar di website terhadap e Prototype. Tidak hanya itu, pada awal 2019, Honda juga meluncurkan All New Honda CR-V Hybrid yang didukung teknologi full hybrid i-MMD dengan dua motor penggerak.
Di Jenewa Motor Show, Honda juga memperkenalkan bisnis energy management solutions di Eropa yang pernah diperkenalkan di Frankfurt Motor Show 2017 melalui Power Manager bi-directional charging concept.
"Ini adalah langkah signifikan bagi Honda, dengan menghadirkan inovasi terdepan di industri melalui peluncuran layanan manajemen energi. Teknologi ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi operator sistem energi dan konsumen mobil listrik," kata Tom Gardner.
Honda bekerja sama dengan EVTEC untuk membangun teknologi bi-directional Honda Power Manager (kompatibel dengan baterai pada mobil listrik, seperti Honda e Prototype) dan berencana memasarkan produk tersebut dalam beberapa tahun kedepan.
Honda juga mengumumkan kemitraan dengan dua rekan eksternal, yakni Moixa sebagai perusahaan yang memiliki spesialisasi di bidang agregator sumber daya yang memungkinkan konsumen mendapatkan keuntungan dengan membagikan kapasitas listrik dari kendaraannya.
Kemudian Ubitricity, sebagai perusahaan penyuplai alat pengisian daya, yang menyediakan pendekatan inovatif pada pengisian daya di jalan perkotaan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan studi terhadap teknologi tersebut di London, Inggris dan Offenbach, Jerman. Perkembangan dari penelitian tersebut akan diumumkan pada akhir tahun ini.
Baca juga: Honda bocorkan tampilan interior purwarupa mobil listrik terbaru
Baca juga: Honda akan luncurkan prototipe mobil listrik di Geneva Motor Show
Baca juga: Honda RS Concept dirancang khusus untuk Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019