"Selain membangun dari sisi offline, ekosistem online juga harus dibangun sehingga pasar rakyat punya marketplace dan platform untuk menuju kepada era digital," kata Presiden Jokowi di Bumi Serpong Damai Tangerang, Banten, Selasa.
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu meresmikan pasar rakyat dan menyerahkan penghargaan kepada pasar rakyat serta membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai Tangerang Banten.
Presiden Jokowi bercerita hampir tiap minggu masuk ke pasar untuk memantau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di pasar.
"Kita harus hati hati, tiap kali saya masuk ke pasar, saya mendengar keluhan, mereka para pedagang pasar mengatakan kita sekarang kalah dengan yang online-online," katanya.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Kemendag, pengelola pasar dan lainnya harus hati-hati memyikapi hal itu dengan membangun ekosistem daring.
"Kalau tidak direspons dengan baik, pedagang offline akan tergeser," katanya.
Ia mencontohkan di Tiongkok, sudah banyak mal tutup termasuk toko-toko. "Di sini juga begitu, dimulai dari yang gede," katanya.
Menurut Presiden Jokowi, tugas pemerintah daerah untuk memperbaiki sisi nondaring agar produk di pasar rakyat dapat masuk pasar daring.
"Tugas bupati memperbaiki dari sisi offline seperti kemasan atau packaging dan labeling. Ini penting agar bisa masuk ke marketplace. Siapkan branding dengan sebaik-baiknya," katanya.
Menurut Presiden, pasar rakyat harus diberi ruang gerak untuk masuk pasar daring.
"Kalau disambungkan ke marketplace akan menjadi kekuatan pasar rakyat, kalau sudah nasional bisa di sambungkan ke internasional," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan penghargaaan kepada Kemendag yang hingga 2018 telah merevitalisasi sekitar 4.200 pasar dan 8.900 pasar desa.
"Artinya kita betul betul memberi perhatian terhadap pasar baik fisik maupun manajemen dan akhir 2019 kita targetkan akan terbangun 5.200 pasar," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2019