• Beranda
  • Berita
  • 50 unit rumah warga Sumba Timur rusak dihantam puting beliung

50 unit rumah warga Sumba Timur rusak dihantam puting beliung

12 Maret 2019 11:51 WIB
50 unit rumah warga Sumba Timur rusak dihantam puting beliung
Sejumlah warga Sumba Timur sedang berupaya mendirikan kembali bangunan rumah yang hancur diterpa angin puting beliung pada Mingggu, (10/3). (ANTARA Foto/Humas BPBD Sumba Timur)

Sekitar 50 unit rumah warga di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami kerusakan serius akibat dihantam angin puting beliung.

Dari 50 unit rumah itu, sebagian besar diantaranya mengalami rusak berat, dan sementara tidak bisa ditempati, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumba Timur, Martina D. Jera kepada Antara, Selasa (12/3).

Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu dari beberapa daerah di provinsi berbasis kepulauan itu, yang dilanda bencana angin puting beliung pada Minggu (10/3), termasuk Kota Kupang dan Rote Ndao.

Bangunan rumah warga yang terkena bencana angin puting beliung itu tersebar pada lima kecamatan yakni Kecamatan Kambera, Kanatang, Pandawai, Umalulu, Kahaungu Eti dan Kecamatan Kambata Mapambuhang.

Bangunan warga yang rusak paling banyak terdapat di Kecamatan Umalulu yakni sebanyak 22 unit, tersebar pada tiga desa yakni Desa Wanga 9 unit, Desa Patawang 8 unit, dan Desa Mutunggeding 5 unit.

Disusul Kecamatan Pandawai sebanyak 14 unit tersebar di Desa Palakahembi 11 unit dan Desa Kadumbul 3 unit.

Dia menambahkan, ada sekitar 40 orang yang mengungsi sementara dan menempati rumah-rumah tetangga ataupun keluarga terdekat, karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.

Menurut dia, pihaknya masih mendata kerugian akibat bencana tersebut, sekaligus menyiapkan bantuan untuk pembangunan kembali rumah warga yang rusak berat.

Sementara rumah-rumah korban yang mengalami kerusakan ringan telah memperbaiki kembali rumah mereka secara swadaya, katanya menambahkan.

Dia berharap, masyarakat tetap waspada untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, jika terjadi bencana. ***3***

 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019